Sebut Allah Punya Makam dan Hina Hajar Aswad, Aisyah Dibekuk

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Seorang perempuan berusia 38 tahun berinisial Siti Aisyah ditangkap polisi karena diduga menyebarkan aliran sesat di Kota Serang, Senin (13/8/2018).

Aisyah ditangkap di rumahnya, Jalan Sayabulu, Kecamatan Serang. Dari rumah Aisyah, polisi juga menyita sejumlah barang-barang, salah satunya satu lembar struktur organisasi bernama Kerajaan Ubur-ubur.

Kapolres Serang Kota Ajun Komisaris Besar Komarudin mengatakan, Aisyah dibawa untuk dimintakan keterangan. Polisi juga menghentikan sementara aktivitas organisasi yang dipimpinnya bersama sang suami, Rudi.

“Sementara kami hentikan kegiatan, belum diperlukan tindakan pengamanan. Kami akan kaji lebih dalam bersama MUI. Intinya, agar masyarakat tidak melakukan tindakan main hakim sendiri,” kata Komarudin seperti diberitakanBantenhits—jaringanSuara.com.

Berdasarkan keterangan yang sementara didapat kepolisian, tedapat kejanggalan dalam ajaran Kerajaan Ubur-ubur yang dipimpin Aisyah.

MUI Kota Serang dan Polres Serang Kota sedang mediasi dengan pimpinan Kerajaan Ubur-ubur. [Qizink/BantenNews.co.id]

 

“Mereka mengaku muslim tapi melakukan beberapa kegiatan yang tidak lazim. Contohnya mereka bilang Allah SWT memili makam, ini yang jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam,” ungkap Komarudin.

Salah seorang warga, Iyu Sarbini mengaku resah dengan kegiatan yang dilakukan di rumah tersebut pada setiap malam Jumat.

“Setiap malam Jumat kumpul banyak orang sampai pagi mengganggu warga lain. Diajak mengobrol juga tiddak nyambung. Baru dua tahun di sini, kalau tak salah orang Sumedang,” tutur Iyu.

Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, organisasinya dan polisi sudah melakukan mediasi langsung di rumah Aisyah dan Rudi, Senin siang. Berdasarkan mediasi, ia menilai ajaran yang dianut Kerajaan Ubur-ubur adalah sesat.

”Dalam mediasi kami, mereka mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah perempuan. Mereka juga memunyai syahadat yang berbeda dengan Islam pada umumnya,” kata Amas.

Ia mengatakan, Kerajaan Ubur-ubur meresahkan, karena segala aktivitasnya mengatasnamakan Islam serta berdasarkan pada Alquran.

”Kalau seperti itu, Islam sudah ternodai,” tukasnya.

Amas mengatakan, saat mediasi, Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan. Tapi, di lain sisi, Aisyah juga mengakui Alquran dan Allah SWT.

Amas mengatakan, berdasarkan pengakuan Siti Aisyah, Kerajaan Ubur-ubur ini memiliki misi untuk mencairkan sejumlah uang dari berbagai rekening bank baik di luar negeri maupun di Indonesia.

“Yang di luar negeri rekeningnya atas nama Maryam dan dalam negeri atas nama Muhammad,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat Surya Mihardha mengakui mendapatkan keluhan secara lisan dari warga sekitar dengan adanya aktifitas keagamaan dari sekelompok orang.

Pasangan Suami istri itu sudah menempati rumah selama dua tahun dengan  pengikutnya berjumlah 8 orang.

“Saat mediasi, Aisyah menyatakan Allah memiliki makam seperti petilasan. Dia mempercayai Muhammad adalah seorang perempuan. Yang paling lucu adalah kenapa kita mencium hajar aswad karena hajar aswad seperti kelamin perempuan, dan Kakbah bukan kiblat tapi tempat pemujaan, ” ujarnya.

Berita ini kali pertama diterbitkan BantenHits.com dengan judul ”Polisi Amankan Wanita Diduga Penyebar Aliran Sesat di Kota Serang

 

Berita Terkait: