Sekarang Baterai Mobil Listrik Lebih Murah, Harganya Rp2,1 Juta/kWh

pada 4 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Harga baterai mobil listrik saat ini semakin murah jika dibandingkan dengan satu atau dua dekade terakhir. Bahkan penurunan harga baterai mobil listrik saat ini bisa mencapai 10 kali lipat dibandingkan 10 tahun lalu.

Dikutip dariCarscoops, penurunan yang cukup drastis dari hargabateraimobil listrik ini didasari oleh beberapa hal, baik permintaan yang terus meningkat dan teknologi produksi baterai yang semakin canggih.

Menurut laporan Department of Energy (DoE's) Vehicle Technologies Office atau Kantor Teknologi Kendaraan Departemen Energi, harga baterai turun 90 persen selama pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan di tahun 2008. Hal ini bisa memicu hargamobil listrikyang lebih terjangkau di masa depan.

Laporan tersebut juga mengatakan, penurunan harga baterai mobil listrik disebabkan beberapa faktor, seperti peningkatan teknologi dan bahan kimia baterai, proses manufaktur yang lebih canggih juga turut berpengaruh, serta peningkatan volume produksi yang besar-besaran.

DoE mengatakan biaya paket baterai lithium-ion pada tahun 2008 mencapai USD 1.415 atau setara Rp22 juta per kWh. Di tahun 2023 kemarin, harganya turun menjadi USD 139 atau Rp2,1 jutaan per kWh.

 

 

"Perbedaannya tidak terlalu besar jika kita memasukkan angka inflasi selama 15 tahun. Namun, penurunan harga tersebut cukup mengesankan, terutama antara tahun 2009 ke 2013," bunyi laporan tersebut.

Secara gampangnya, baterai Tesla Model Y memiliki kapasitas 81 kWh dengan harga USD114.615 atau Rp1,7 miliar pada tahun 2008. Sementara di tahun 2023, harganya hanya USD11.259 atau Rp176 jutaan saja.

 

 

Sebuah studi dari firma analisis pasar Gartner menunjukkan, pada 2027 nanti produksi mobil listrik akan menjadi lebih murah dibandingkan mobil konvensional. Bahkan banyak perusahaan otomotif yang memprediksi, kesetaraan harga antara mobil listrik dan mobil bensin akan tercapai pada akhir dekade ini.

Nah pasalnya baru-baru ini pasar mobil listrik secara global sedang lesu. Apakah perlambatan ini akan berdampak negatif pada penurunan biaya baterai?