Sektor Fintech Global Tumbuh Selama Pandemi Covid-19

pada 4 tahun lalu - by

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Uzone.id- Industrifinancial technology (fintech) secara global tumbuh selama pandemi Covid-19. Demikian menurut studi dari University of Cambridge, World Bank Group, dan World Economic Forum berjudulGlobal Covid-19 FinTech Market Rapid Assessment Study.

Berdasarkan siaran pers dari Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), studi tersebut mengungkapkan bahwa industri FinTech global terus tumbuh di tengah pandemi, dengan 60 persen perusahaan yang disurvei telah meluncurkan produk atau layanan baru atau mengembangkan produk yang telah ada sebelumnya.

Baca juga:Slack Kini Jatuh ke Tangan Salesforce Senilai Rp391,8 Triliun

Namun, pertumbuhanfintechlintas model bisnis, wilayah, dan pasar sangat tidak merata.Fintechmasih menghadapi hambatan signifikan dalam operasi dan penggalangan dana. Penyelenggarafintechjuga mengisyaratkan perlunya lebih banyak dukungan peraturan dan pemerintah mengingat pandemik Covid-19 masih menjadi kendala bagi industri.

Riset ini didukung oleh UK Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) dan Kementerian Keuangan Luksemburg. Diambil dari 1.385 perusahaanfintechdi 169 negara, data studi tersebut mengindikasikan bahwa 12 dari 13 sektorfintechmelaporkan pertumbuhanyear-on-year(YOY) untuk paruh pertama tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi di tahun 2019.

Perusahaan-perusahaan melaporkan pertumbuhan rata-rata dalam jumlah dan volume transaksi sebesar masing-masing 13 persen dan 11 persen. Namun, dampak Covid-19 pada kinerja pasar tidak merata di seluruh sektor industri, geografi, dan bergantung pada tingkat perkembangan ekonomi serta ketatnya peraturan terkait Covid-19 di masing-masing negara.

Baca juga:Gojek Angkat Bicara Soal Rumor Merger dengan Grab

Pembayaran Digital,Digital Savings,WealthTech, dan Digital Asset Exchangessecara global menunjukkan pertumbuhan di atas 20 persen. Sementara itu, sektorDigital Banking,Digital Identity, danRegTechmenunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dengan sekitar 10 persen.

Satu-satunya sektor yang melaporkan adanya penurunan selama periode yang sama adalahDigital Lending(pinjaman online), yang volume transaksinya turun rata-rata 8 persen. Pinjaman online, sama seperti pinjaman bank, bersifatprocyclical(ketika siklus ekonomi menurun maka penyaluran kredit pasti ikut menurun).

Fintechyang memfasilitasi pinjaman online juga melaporkan penurunan rata-rata 6 persen dalam hal pemberian pinjaman baru dan melaporkan kenaikan 9 persen pinjaman yang menunggak.

VIDEO: Hands On Xiaomi Mi 10 Ultra