Selain Ovo, Nantinya Bayar Grab Bisa Pakai Mastercard

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

PresidentGrabIndonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan kerja sama yang terjalin denganMasterdcardsebagai upaya memberikan alternatif moda pembayaran nontunai selain menggunakanOvo.

"Kita menyebut kerja sama ini sebagai alternatif moda pembayaran nontunai selain Ovo. Saat ini pembayaran untuk layanan Grab bisa menggunakan kartu kredit dan tidak ada perubahan," ucapnya kepada awak media usai konferensi pers di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7).

"Nantinya pengguna bisa melakukan pembayaran pakai kartu Mastercard lewat aplikasi Grab di seluruh Asia Tenggara," lanjutnya.

Namun, Ridzki tak menyebut kapan pembayaran menggunakan kartu Mastercard ini akan diimplementasikan di Indonesia. Padahal sebelumnya disebutkan layanan pembayaran ini akan meluncur pada paruh kedua tahun ini.

Pada Oktober 2018, Grab melakukan penandatanganan kerjasama untuk meluncurkan layanan kartu prabayar Mastercad bagi seluruh penggunanya di Asia Tenggara.

Kartu prabayar ini berbeda dengan kartu debit dan kredit. Pada kartu debit, pengguna mesti memiliki rekening agar bisa menggunakan kartu. Pengguna kartu kredit tidak mesti memiliki rekening, tapi memiliki batas kredit tertentu.

Pada kartu prabayar, kartu mesti diisi ulang dari rekening utama dengan nominal tertentu. Sehingga kartu yang sudah berisi nominal ini bisa diserahkan penggunaannya ke orang lain, misal untuk memberi uang jajan bagi anak.

Tak seperti memberi uang jajan dalam bentuk fisik, kartu ini bisa digunakan seperti kartu kredit untuk berbelanja online. Juga bisa digunakan untuk membayar di toko atau mengambil uang di ATM seperti kartu debit. Salah satu layanan perbankan di Indonesia yang sudah menggunakan layanan ini adalah BTPN lewat akun Jenius.

Ketika disinggung proporsi penggunaan kartu kredit dan debit Mastercard dibandingkan Ovo, Ridzki mengaku tidak ingat porsi penggunaan dan kontribusinya saat ini.

"Untuk porsi [penggunaan] kartu kredit dan debit Mastercard saya tidak ingat berapa persen, cuma saya pikir akan sesuai dengan presentase mode pembayaran di Indonesia," imbuhnya.

Berita Terkait