Selesaikan Masalah di Ranjang

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Akuilah bahwa Anda adalah salah satu pria brengsek yang telah melakukan kesalahan pada pasangan sehingga si Dia pantas untuk meninggalkan Anda. Tapi, di satu sisi, Anda masih seorang pria yang tak mau kehilangan pasangan yang telah Anda perjuangkan selama ini.

Okelah, jika itu keadaannya, ambil hatinya kembali dengan memperbaiki hubungan Anda. Agar dia dapat kembali ke pelukan Anda, baiklah jika Anda mempunyai solusi jitu – tentu, yang sama-sama menyenangkan kedua belah pihak.

Kami tawarkan aktivitas bercinta di ranjang sebagai salah satu tempat ideal untuk berekonsiliasi. MenurutLaurel House, ahli percintaan dan penulis bukuScrewing The Rules, seks adalah cara terbaik untuk menyatukan kembali prespektif pasangan.

“Seks bukanlah sekedar suatu kegiatan biologis dan memperoleh kepuasan secara seksual, tapi seks juga merupakan sarana untuk menyatukan emosi dan saling memberikan kenyamanan,” terangnya. Menurutnya, telanjang saat melakukan hubungan seksual merupakan simbol dari keterbukaan kedua belah pihak, baik secara fisik maupun emosional.

Lagi menurut Laurel House, seks juga menjadi sarana untuk mengucapkan kata “maaf” atas perbuatan Anda yang dinilai salah. Kapan kata maaf tepat untuk disampaikan? Menurutnya, saat yang tepat adalah saat melakukan pendinginan ataupost coitus. Bicarakan dengan cara yang halus, dengan kata-kata yang tertata pula. Jangan membuka peluang untuk kembali berdebat atau Anda justru akan ditinggal tidur sendirian lagi malam ini.

Agar Anda tak gagal (lagi) mendapatkan hati pasangan Anda dengan mengajaknya bercinta, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui:

>> Seks bukan pengalihan masalah
Kami sengaja menempatan poin ini di urutan pertama agar Anda tidak terjurumus pada kesalahpahaman yang kerap dilakukan pasangan lain. Salah jika Anda menganggap bahwa bercinta adalah suatu metode untuk mengalihkan masalah penyebab pertengkaran Anda berdua.

Jika begitu, ketika Anda selesai bercinta dan kembali ke aktivitas keseharian, masalah itu akan kembali menjadi duri dalam relasi Anda berdua. Lama kelamaan, hal itu justru akan menjadi kebiasaan, layaknya candu yang memberi kenikmatan sesaat namun tidak mengobati penyakit yang ada.

Jadikan aktivitas seks sebagai salah satu sarana efektif untuk membicarakan permasalahan Anda berdua karena seks memberikan suasana nyaman. Tentu, jika Anda melakukannya di tempat dan waktu yang mendukung. Jangan berharap kenyamanan itu Anda dapatkan jika Anda berdua melakukannya di toilet kantor atau di kebun belakang rumah.

Kat Van Kirk,Ph.D,sex terapistdan penulis buku, berpendapat bahwa bercinta efektif untuk membahas permasalahan yang ada setelahintercoursedan Anda berdua mencapai kenikmatan. Itu saat yang tepat. Adalah tabu untuk membahas permasalahan Anda berdua saatforeplayatau justru saatintercoursekarena kami jamin, Anda berdua justru takkan mendapat kenikmatan dari permainan seks Anda – atau justru akan menginterupsi orgasme Anda.

 

>> Cari Waktu yang Tepat

Sebuah jargon mengatakan, emosi hanyalah masalah waktu. Ada benarnya. Fluktuasi emosi yang naik turun tidak stabil hanya dapat diredakan oleh waktu. Setiap pasangan mempunyai dinamika yang berbeda dalam mengolah kemarahan, rasa benci, dan kekecewaan.

Ada yang hanya dalam satu hari bisa berbaikan kembali, namun ada pula pasangan yang membutuhkan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan untuk kembali akur. Itu pun tergantung dari kualitas permasalahan atau kesalahan yang ada.

Karenanya, tidak ada waktu yang pasti kapan Anda bisa mengajak pasangan Anda untuk tidur bersama dan membicarakan masalah yang ada. Anda dan pasangan Anda sendirilah yang tahu. Butuh kesabaran untuk mengajak si Dia seranjang lagi dan itu adalah tantangan bagi Anda, para pria.

Beri waktu buat Dia – dan Anda – untuk meredakan emosi terlebih dahulu. Namun, kesabaran Anda akan berbuah manis. “Begitu Anda mampu mengajaknya ke ranjang, permainan seks akan lebih menggebu dan setelahnya, Anda berdua dapat mencairkan kebekuan relasi Anda selama ini dan mengembalikan kemesraan yang telah Anda bangun sebelum pertengkaran,” terang Laurel House.

 

>> Saatnya Beraksi!

Begitu Anda berhasil mengajaknya ke ranjang, saatnya untuk beraksi. Namun, perlu diperhatikan, fokus Anda sekarang adalah mendapatkan kepuasannya. Itu wajar, Bung! Kesalahan yang Anda lakukan hingga merusakmood-nya perlu diperbaiki dengan mengembalikanmood-nya seperti semula.

Vanessa Marin, seksolog, mengatakan, “Suasana hati perempuan akan membaik secara cepat jika dia menjadi pusat perhatian pasangannya.” Jadi, inilah saatnya untuk membuat si Dia melambung, Bung!
Rangsangan pada bagian yang tepat adalah insentif yang ditunggu. Lakukan ciuman, jilatan, dan hisapan pada bagian sensitif wanita Anda.

Anda juga bisa memberinya pijatan romantis di seluruh bagian tubuhnya secara halus. Saat Anda melihat si Dia menikmatinya, giliran Anda memaktubkan keperkasaan Anda dengan melakukancoitus. Masukkan secara perlahan dan lakukan gerakan maju-mundur secara lembut pula.

Seks yang bertujuan untuk rekonsiliasi ini adalah saat yang tepat untuk mengatakan permintaan maaf, sekaligus menunjukkan permintaan maaf Anda itu dalam gerak seks yang emosional. Karenanya, sesuaikan tempo dengan ritme kenikmatan yang diperoleh pasangan Anda.

Saat Dia mengajak Anda untuk masuk lebih dalam dan cepat, lakukan demikian. Saat Anda mengikuti ritmenya, Dia akan menikmatinya dan melupakan kesalahan yang pernah Anda buat.

>> Selesaikan dengan Sempurna
Saat Anda berdua sudah mencapai orgasme, istirahatlah sebentar untuk mengatur nafas. Setelahnya, mulailah untuk berterusterang mengatakan bahwa Anda merasa bersalah, namun tetap ingin melanjutkan hubungan dengannya.

Baik, Anda berdua sadar bahwa seks yang baru saja Anda lakukan bersama tidak akan mengembalikan situasi ke titik nol yang fitri, tapi tetap Anda sadari pula bahwa percintaan Anda berdua saat ini adalah awal untuk memperbaiki hubungan Anda berdua ke depan.

“Tidak ada rekonsiliasi yang instan, semua membutuhkan waktu,” tegas Van Kirk. Artinya, ini bukanlah yang terakhir Anda mengajaknya ke ranjang, masih ada banyak kesempatan – seiring Anda memperbaiki diri