Sepak Terjang Si Cantik Pussy Riot, Penyusup di Final Piala Dunia

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Pussy Riots sedang menjadi pembahasan seluruh dunia karena ulahnya di final Piala Dunia 2018, Minggu malam.

Saat pertandingan final antara Timnas Kroasia dan Prancis, di menit 51 sejumlah penonton masuk ke lapangan.

Mereka bukan fans Paul Pogba, Luka Modric atau bintang sepak bola lainnya. Mereka kelompok band punk rock, yang sering menentang kebijakan Vladimir Putin.

Mereka masuk ke tengah lapangan bukan ingin memeluk pesepakbola. Para wanita ini ingin menyerukan sejumlah tuntutan.

Baca juga: Tuntutan Pussy Riot

Aksi kontroversial band yang diambil nama salah satu organ intim wanita, bukan yang pertama. Tepatm21 Februari 2012.

Saat itu, Nadezha Tolokonnikova, Yaketrina Samusevich dan Maria Alekhina, mengadakan pertunjukan di Gereja Katedral Christ the Saviour Moskow. Selang beberapa hari berikutnya, sebelum Putin terpilih kembali sebagai Presiden, para anggota Pussy Riot ditangkap.


Sebagian dilepaskan, tetapi tiga orang diadili dengan tuduhan perbuatan mengacau karena kebencian terhadap agama.

Pussy Riot menyebut aksi itu sebagai pernyataan politik. Kasus ini menarik perhatian dunia, terutama dari barat, termasuk Amnesti Internasional.


Beberapa musisi internasional, seperti Red Hot Chilli Papers, Madonna dan Sting pernah mendukung aksi mereka, serta meminta mereka dibebaskan.