Sepeda Jokowi untuk Wartawan Istana Berkaus Kaki Bolong

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo identik dengan kuis berhadiah sepeda. Siapa pun berlomba-lomba mendapatkannya. Anak-anak, ibu-ibu, hingga artis ternama seperti Raisa dan Choky Sitohang tak segan meminta diberikan pertanyaan agar membawa pulang sepeda.

Keinginan yang sama juga dipendam pewarta Istana yang selalu mengikuti kegiatan Jokowi. Selama ini mereka hanya melihat Jokowi membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat di berbagai daerah Indonesia.

Sepeda sempat disinggung para pewarta ketika Jokowi berkunjung ke ruang wartawan dua hari lalu. Jokowi tertawa mendengar hal itu. Ia pun bingung harus memberi pertanyaan apa kepada wartawan yang selalu mengikutinya.

"Masa nama-nama ikan? Kalau di daerah kan beda daerah, beda orangnya. Kalian kan ikut terus. Apa dong pertanyaannya?" kata Jokowi sambil tertawa.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang saat itu mendampingi, menyarankan pertanyaan seputar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Saran itu ditanggapi Presiden dan pewarta dengan tawa.

"Nah, itu biar belajar dulu," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebelum meninggalkan Ruang Wartawan.

Kuis berhadiah sepeda bagi 'pengikut presiden' akhirnya terealisasi kemarin. Sejumlah pertanyaan diajukan setelah acara buka puasa bersama Jokowi dan pewarta Istana.

Lima sepeda disiapkan. Jokowi awalnya kelihatan bingung karena pertanyaannya hanya seputar ikan, provinsi, tarian, dan Pancasila.

Ia akhirnya meminta disebutkan 10 nama ikan air asin dan air tawar namun dengan satu persyaratan yakni tidak boleh ikan tongkol. Permintaan itu disambut riuh tawa pewarta, Pratikno, Juru Bicara Johan Budi, dan sejumlah staf khusus yang berada di Istana Negara.

Para jurnalis berlomba-lomba mengacungkan tangan agar dipilih. Pilihan jatuh kepada Rendi, fotografer media cetak. Ia sempat terbata-bata menjawabnya. Jokowi menanggapinya santai.

"Sepuluh itu banyak, loh. Kalian saja bingung, apalagi anak-anak," guyon Jokowi.

Setelah beberapa kali percobaan, Rendi berhasil menjawab dengan mantap sepuluh ikan air asin dan air tawar.

Keseruan berlanjut. Jokowi sempat terdiam sejenak memilih pertanyaan hingga ia memutuskan memberi kesempatan kepada perempuan yang bisa silat.

Kesempatan itu diambil Garnis, videografer salah satu saluran televisi swasta. Di atas panggung Istana Negara ia menunjukkan kemampuan dasar pencak silat dan berbuah sepeda.

Seorang wartawan menunjukkan kaus kakinya bolong kepada Jokowi sebelum menerima hadiah sepeda. (Biro Pers Setpres/ Laily Rachev)

Jokowi ternyata menyimpan pertanyaan baru yang sama sekali belum pernah ditanyakan sebelumnya.

"Di sini semua pakai sepatu, kan? Pakai kaus kaki, kan? Coba ke sini siapa yang kaus kakinya bolong," tanya Jokowi.

Keriuhan kembali terjadi. Kali ini bukan berlomba-lomba mengacungkan jari tetapi tertawa karena mendengar pertanyaan presiden.

Seorang pewarta tanpa malu mengangkat tangan dan langsung berjalan mendekati Jokowi. Presiden meminta bukti bahwa dirinya mengenakan kaus kaki bolong.

"Ya, sudah. Kalau bolong enggak perlu diberi pertanyaan lagi. Ambil sepedanya," kata mantan Wali Kota Solo ini.

Dua sepeda terakhir diberikan kepada dua jurnalis media online, Rayinda dan Jordan. Mereka berhasil menyebutkan Pancasila tanpa kesalahan kata dan sembilan provinsi beserta ibu kotanya.

Meski acara berlangsung santai, Jokowi tetap berpesan kepada awak media untuk tetap membangun dan menumbuhkan optimisme, etos kerja, dan produktivitas segala sektor. Menurutnya, Indonesia masih tertinggal mengenai tiga hal itu.

"Media berperan sekali. Kami harapkan output menjadikan negara ini negara yang besar, makmur, dan sejahtera," pesan Jokowi.

Berita Terkait