Setelah Resmi Jadi Bos Twitter, Elon Musk Bakal Ngapain?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Drama kesepakatan Elon Musk dan Twitter akhirnya berakhir (semoga), pasalnya Musk sudah resmi mengakuisisi platform burung biru ini pada Kamis, (27/10), sehari sebelum deadline yang sudah ditentukan.

Baru juga menjabat, Musk sudah berani mengambil langkah yang cukup berani. Ia langsung memecat 4 petinggi Twitter sekaligus, termasuk sang CEO saat ini, Parag Agrawal yang baru 1 tahun kurang menjabat sebagai pemimpin Twitter.

“Burung telah dibebaskan,” cuit Musk di akun Twitternya, Jumat, (28/10).

Bebas disini kemungkinan besar berhubungan dengan tujuannya untuk membuat Twitter sebagai platform ‘free speech’ yang terus ia gaungkan. 

“Saya pikir, memiliki kebebasan berbicara dan berkomunikasi dengan bebas itu sangat penting,” katanya Juni lalu, dikutip dari Vox.

Kemudian, pada Kamis kemarin, Musk mengunggah catatan cukup panjang dimana ia mengatakan kalau ia tidak ingin Twitter seperti tempat tanpa aturan dimana semua orang mengatakan apapun tanpa ada konsekuensi. 

Baca juga:Akhirnya, Jadi Juga Elon Musk Beli Twitter

Ia juga menambahkan kalau dirinya ingin Twitter menjadi tempat atau ‘alun-alun’ dimana pengguna bisa memilih pengalaman yang diinginkan sesuai dengan preferensi masing-masing, misal untuk menonton film atau video game untuk segala usia hingga dewasa.

Setelah langkah awal terlaksana (bersih-bersih pejabat Twitter yang lama), ada beberapa rencana yang kemungkinan akan dilakukan olehnya di platform biru ini.

Yang pertama, membawa kembali Donald Trump.

Bukan hal yang tak mungkin bagi Musk untuk membawa kembali Mantan Presiden AS tersebut ke Twitter.

Musk jadi salah satu pihak yang kurang setuju dengan penangguhan akun media sosial Trump. 

Dilansir dariVox, Mei lalu, ia mengatakan, “melarang Trump dari Twitter takkan mengakhiri suaranya. Ini justru akan memperkuat dirinya berada di pihak yang benar, dan itulah sebabnya (penangguhan) ini secara moral salah dan bodoh.”

Masalah Trump ini menyambung pada keinginan Musk soal Twitter yang menjadi platform bebas bersuara. Untuk mewujudkan hal tersebut, bukan tak mungkin kalau Donald Trump yang selama ini dibungkam dari media sosial, akan ‘dibebaskan’ kembali di Twitter olehnya.

Sebelumnya, Trump sudah dilarang muncul di Twitter semenjak Januari tahun lalu karena cuitannya soal insiden kerusuhan Capitol. Tak hanya di Twitter sebenarnya, akun-akunnya ditangguhkan secara permanen dari Facebook hingga YouTube.

Kedua, menyingkirkan bot dan spam.

Bot dan spam ini jadi aktor utama dibalik drama tarik ulur kesepakatan Musk dan Twitter. Gara-gara masalah ini, Musk hampir keluar dari kesepakatan dan meminta Twitter untuk transparan soal hal tersebut.

Musk sendiri sudah berjanji akan memperbaiki masalah Bot dan Spam Twitter kalau ia resmi membeli platform ini. Bot dan Spam ini memang cukup marak ditemukan di Twitter, maka dari itu Musk ingin menyingkirkan masalah tersebut.

Tak seperti rencana soal ‘freedom of speech’ yang cukup membingungkan dan kontroversial, rencananya terkait Bot ini merupakan rencana Musk yang akan sangat menguntungkan pengguna Twitter.

“Sejujurnya prioritas utama yang saya miliki adalah menghilangkan spam dan bot penipuan serta pasukan bot yang ada di Twitter,” kata Musk pada konferensi TED pada bulan April lalu.

Baca juga: Elon Musk Sesumbar PHK 5.500 Karyawan, Twitter Buka Suara

Dan, walaupun harus melakukan perjuangan yang cukup ekstra, bot sekarang menjadi masalah Elon yang harus dipecahkan.

Ketiga, menjadikan Twitter sebagai aplikasi super ‘X’

Musk mengatakan kalau dirinya ingin memaksimalkan potensi Twitter dengan menjadikan platform ini lebih dari sekadar media sosial. Salah satu superapp yang sudah ada dan berhasil adalah WeChat, dimana platform ini menghadirkan berbagai layanan, mulai dari pembayaran hingga bisafood delivery.

“Pada dasarnya, kalian menggunakan WeChat di China karena sangat berguna dan sangat membantu kehidupan sehari-hari. Saya pikir jika Twitter bisa mencapai itu, atau bahkan mendekatinya, ini akan menjadi sukses besar,” kata Musk.

Rencana ini adalah rencana yang paling ambisius di antara rencana lainnya. Dalam memonya, ia juga ingin Twitter tak bergantung pada iklan dan menghasilkan lebih banyak uang dengan berlangganan. Salah satu potensi mendapatkan uang dari cara lain ya dengan adanya superapp ini.

Jika Musk ingin mencapai salah satu dari tujuan ini, dia akan benar-benar membutuhkan orang-orang di Twitter. Tapi, dengan rencananya yang ingin  Dengan memotong 75 persen basis karyawan, hal tersebut akan sulit.

Staf Twitter bahkan menggambarkan suasana yang cukup kacau dan tak pasti. Bahkan beberapa karyawan sudah mengedarkan petisi yang memprotes rencana musk dalam memangkas karyawan Twitter dalam jumlah yang besar.