Shaggy Dog Manggung Sambil Jualan Album

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Setelah Najwa Shihab, kini giliran band Shaggy Dog memanaskan panggung Festival Mocosik, Membaca Musik Menyanyikan Buku di Jogja Expo Center Yogyakarta pada Senin (13/2). Band yang dimotori Heru (vokal), Richard dan Raymond (gitar), Bandizt (bas), Lilik (keyboard), serta Yoyo (dram) itu membawakan sejumlah nomor sekaligus memperkenalkan album terbaru Putra Nusantara. Di salah satu sudut venue, Shaggy Dog mendirikan gerai kecil untuk menjual album terbaru mereka dalam format boxset dan kaus.

Kepada tabloidbintang.com, Heru mengatakan, "Ketika kami merilis album baru banyak orang bertanya begini: Memangnya CD masih laku? Untuk band segmented seperti kami, album fisik dalam bentuk CD masih sangat diminati karena kami memiliki fans militan. Kami merilis CD album dalam format boxset dan terjual 200 keping. Kami punya pasar sendiri."

Kondisi ini berbeda dengan musisi yang bergerak di genre pop. Penggemar musik pop, kata Heru, berpindah dalam kurun waktu relatif cepat. Sikap itu bergantung pada enak tidaknya lagu pop yang dirilis oleh para penyanyinya. Sementara Shaggy Dog berusaha menjaga penggemar agar tetap setia dengan musik mereka. Selain lebih produktif dalam merilis single atau album, Shaggy Dog mempermudah akses penggemar dalam mendapatkan album dan merchandise resmi mereka.

"Kebijakan itu kami berlakukan sejak lama bahkan sebelum toko kaset dan CD banyak yang tutup. Setiap manggung, manajer kami meminta kepada panitia acara agar menyediakan ruang kecil untuk menjual CD dan souvenir resmi dari Shaggy Dog," imbuh Heru seraya menambahkan, "Di luar penjualan album fisik, Shaggy Dog memantau penjualan album digital. Setahun belakangan, mulai memperlihatkan peningkatan." 

(wyn/ari)