Siapa Sarah Al Amiri ? Wanita di Balik Sukses Misi UEA ke Mars
Sarah Al Amiri (Foto: Istimewa)
Uzone.id- Uni Emirat Arab (UEA) telah berhasil mengirim wahana Al-Amal atau Hope - yang berarti harapan, masuk ke orbit Mars pada Selasa (9/2/2021).
Al-Amal meluncur Pusat Luar Angkasa Tanegashima Jepang dengan menumpang roket H-IIA milik Mitsubishi Heavy Industries pada Senin (19/7/2020), sekitar pukul 6.58 pagi waktu setempat atau pukul 04.58 WIB.
Di balik sukses misi UEA ke Mars ini ternyata ada peran seorang wanita yang punya jasa besar karena UEA jadi negara Arab atau negara Muslim satu-satunya yang berhasil mengirim wahana ke orbit Mars.
Dia adalah Sarah Al Amiri, Ketua Badan Antariksa UEA yang juga Menteri Negara Kemajuan Ilmu Pengetahuan negara kaya raya itu.
Apa yang menjadikan Amiri begitu ambisius terhadap misi Mars?
Sedari kecil, wanita berusia 34 tahun itu memang sudah senang meneliti gambar galaksi di alam semesta.
Amiri terpesona oleh "jumlah bintang, tata surya, planet, objek yang ada di luar sana secara numerik tidak bisa kita pahami".
BACA JUGA:Tangerang Jadi Kota dengan Akses Internet Tercepat di Indonesia
"Tapi yang lebih penting adalah cara para ilmuwan menjelajahinya - baik dengan teleskop, pesawat ruang angkasa, gambar radio," kata seorang ibu dari dua anak, termasuk seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang merupakan penggemar berat "Star Wars" saat berbicara kepada AFP.
Pada saat itu Abu Dhabi dan saudari emirat Dubai tidak seperti kota metropolitan yang penuh dengan gedung pencakar langit seperti sekarang.
Namun, setelah melakukan pengembangan yang sangat cepat, UEA mengirim astronot pertamanya ke luar angkasa pada 2019. Kemudian pada Juli 2020 meluncurkan wahana Al-Amal dan berhasil masuk ke orbit Mars. Misi ini diharapkan bisa mengungkap rahasia cuaca di Planet Merah.
Misi antarplanet pertama untuk dunia Arab dirancang untuk menginspirasi kaum muda di wilayah tersebut dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.
Amiri sekarang menjadi ketua Badan Antariksa UEA setelah menjabat sebagai wakil manaje proyek inisiatif Mars, peran yang tidak pernah dia bayangkan terlepas dari mimpinya saat masih kecil.
Raih Gelar Master
Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 2004, Amiri kuliah di American University of Sharjah. Dia mendapatkan gelar sarjana dan Master di bidang teknik komputer.
"Sungguh suatu ketertarikan yang mendalam pada cara kerja benda-benda dan komputer ini. Bagaimana mereka dibuat. Bagaimana mereka dirancang. Bagaimana perangkat keras beroperasi dengan perangkat lunak."
Namun, baru setelah dia mengikuti wawancara di Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid di Dubai pada tahun 2009, dia menyadari bahwa ruang angkasa akan menjadi takdirnya.
"Saya benar-benar jatuh karena kecelakaan," kata dia, lalu menambahkan jika pusat luar angkasa sedang mencari insinyur sehingga Amiri melamar pekerjaan itu.
Wanita Paling Inspiratif
Pekerjaan pertama Amiri adalah bekerja di Dubai Sat-1, satelit observasi Bumi Emirat pertama, dan dia dengan cepat naik pangkat.
Amiri diangkat sebagai menteri negara untuk teknologi maju pada 2017, dan menjadi ketua Badan Antariksa.
Tahun lalu, BBC mendaftarkannya sebagai salah satu dari 100 wanita paling inspiratif dan berpengaruh di tahun 2020.
Bersama menteri muda UEA lainnya, Amiri cerminan dari sebuah negara dengan rencana ambisius untuk menjadi pusat teknologi dan sains untuk meningkatkan soft power-nya dan pelan-pelan melepas ketergantungan akan minyak.
"Kehidupan saya sebagai orang yang laih di tahun 1980-an sangat berbeda dengan kehidupan orang tua saya yang lahir di sini pada tahun 40-an dan 50-an," kata Amiri.
Dia mengatakan bahwa rumah ayahnya disambungkan ke pembangkit listrik karena kekurangan listrik.
"Dan air yang mereka minum ada karat di dalamnya, warnanya kuning. Mereka harus menyaringnya dengan menggunakan kain," cerita Amiri.
Menurutnya, misi UEA ke Mars telah menginspirasi bangsa untuk melihat ke masa depan dan melihat ke langit.
"Ini telah menunjukkan bahwa kolaborasi lintas negara, geografi, keyakinan, dan dalam menghadapi tantangan yang luar biasa bisa menghasilkan sesuatu yang cemerlang untuk kepentingan kita semua," kata dia.
Orangtua Amiri
Amiri berasal dari garis perempuan berprestasi, termasuk dokter, akuntan, guru, dan bankir.
Ibunya adalah lulusan perguruan tinggi dan berprofesi guru.
Dia mengatakan, "tidak ada sekat" yang dihadapinya di UEA, negara di mana perempuan menonjol di tingkat atas pemerintahan dan bisnis.
VIDEO Unboxing Samsung Galaxy Buds Pro