Siasat Huawei Hadirkan Jaringan Internet di Daerah Terpencil Indonesia

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Data terbaru APJII menunjukkan bahwa sekitar 20 persen masyarakat Indonesia belum terkoneksi dengan internet. 

Mereka belum bisa menikmati layanan internet broadband karena mayoritas tinggal di wilayah Indonesia yang kondisi geografisnya sangat sulit.

Sebagai salah satu raksasa teknologi, Huawei telah memberikan kontribusi berkelanjutan dalam hal teknologi nirkabel, optik, dan cloud, terutama untuk daerah terpencil di Indonesia, salah satunya adalah Papua.

Melihat adanya ketidakmerataan akses digital ini, Huawei turut mengatasi medan berat dan segala tantangan untuk memastikan pengiriman peralatan dan pemasangan jaringan telekomunikasi dilakukan dengan baik. 

Komitmen ini diwujudkan dalam sebuahcampaigndengan tajuk ‘Huawei I Do’ yang mana program ini juga sebagai wujud komitmen jangka panjang Huawei kepada Indonesia dan bagi Indonesia untuk mendukung Indonesia dalam membangun konektivitas bagi 17.000 pulau di nusantara.

Baca juga:Perbesar Kapasitas Jaringan, XL Axiata Rangkul Huawei

Jun Zhang, Vice President, Public Affairs and Communications Department, Huawei Asia Pacific, Rabu, (24/11) mengungkapkan,” Dengan komitmen Huawei I Do, Huawei memiliki misi untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.”

Salah satu solusi yang dihadirkan oleh Huawei adalah Rural Star yang telah diterapkan di banyak negara di dunia. Saat ini, solusi tersebut telah diterapkan di lebih dari 60 negara yang melayani 50 juta populasi.

“Kami melihat solusi ini sangat cocok untuk diterapkan untuk menciptakan konektivitas antar pulau di Indonesia,” kata  James Sun, Vice President, Director of the Board, Business Environment, Huawei Indonesia. 

Sementara itu, ada 3 hal yang masih menjadi tantangan dalam penerapan transformasi digital, diantaranya adalah infrastruktur digital, talenta digital dan juga ekosistem digital lokal.

Untuk infrastruktur digital sendiri, kapasitas jaringan nirkabel telah berkembang 10.000 kali lipat. Namun, masih banyak orang yang tidak dapat menggunakan jaringan seluler dasar di daerah terpencil di Indonesia.”

Adanya kesenjangan digital juga menjadi tantangan yang perlu diperhatikan di setiap negara. Hampir 3 miliar orang atau 37 persen populasi global belum memiliki akses ke internet dan sebagian besar diantaranya adalah masyarakat di daerah terpencil.

Baca juga:Pasca Gempa Cianjur, Apa Kabar Jaringan Telkomsel, XL dan Indosat?

Talenta digital juga menjadi faktor penting dalam mempercepat transformasi digital. Oleh karena itu, Zhang mengatakan kalau Huawei turut mengembangkan talenta digital di Indonesia salah satunya adalah dengan Huawei ASEAN Academy.

“Kami berkomitmen untuk memperkuat ekosistem melalui program pelatihan yang menargetkan 100 ribu talenta digital di Indonesia dalam 5 tahun ke depan,” kata Zhang.

Selanjutnya memperkuat ekosistem digital lokal dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya memberikan dukungan untuk pelaku UKM, memperkuat talenta digital dan juga pengembangan mitra.

“Pandemi telah menjadi batu ujian bahwa konektivitas menjadi kebutuhan untuk transformasi digital di Indonesia. Pemulihan dan transformasi ekonomi yang lebih cepat di semua dimensi kehidupan dimungkinkan berkat infrastruktur digital yang lebih baik,” ujar Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia.

Di acara yang sama yang juga bertepatan dengan acara global CSD Forum 2022, Rabu, (23/11), Huawei memamerkan sebuah film dengan judulConnecting the Islandsyang menangkap cerita transformasi digital di beberapa daerah terpencil di Indonesia. 

Film ini menampilkan berbagai kontribusi Huawei untuk jaringan telekomunikasi di Indonesia, serta mewujudkan komitmen jangka panjang Huawei kepada Indonesia dan bagi Indonesia untuk mendukung Indonesia dalam membangun konektivitas bagi 17.000 pulau di Indonesia.