Sihir Mandra dan Rasa Drama Korea di Film Si Doel The Movie

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Sekarang menonton kisah si Doel Anak Betawi tak usah lagi harus nunggu per minggu seperti dalam sinetron yang tayang di stasiun televisi swasta nasional.

Sutradara sekaligus penulis cerita Rano Karno sudah mengalihkannya ke film layar lebar. Alasan Rano cukup kuat sih, dia usianya akan menginjak 58 tahun pada Oktober nanti. Pemain lainnya juga rata-rata di atas 40 tahun.

“Sudah gak kuat kalau main sinetron stripping kayak sekarang,” ucap Rano kepada Uzone.id usai gala premier Si Doel The Movie di Puthe Tuschinski, Amsterdam, Belanda.

Cukup durasi 90 menit, penonton bisa menyaksikan rangkaian cerita sampai habis. Walaupun kisah Doel, Zaenab dan Sarah belum tuntas alias akan berlanjut ke film kedua.

Baca: Foto Kemeriahan Hari Pertama Gala Premier Si Doel The Movie di Jakarta

Faktor Mandra

Btw, membahas soal film tanpa harusspoiler, bisa dibilang dalam cerita sosok Mandra malah jadi ujung tombak sebagai penyeimbang cerita haru si Doel yang harus berbagi dengan dua wanitanya.

Kita tahu, kisah si Doel sudah kehilangan para legenda yang dikenal kemampuannya mengocok perut penonton, macam Sabeni (Benyamin Sueb) yang jadi ayahnya Doel, Karyo (Basuki) yang jadi suami Atun, dan pak Tile yang jadi ayah Benyamin dan Mandra.

Kalau Mandra sudah bertemu dengan pak Tile, Benyamin atau Basuki, sudah pasti perang banyolan terjadi. Tentu saja pertemuan mereka sangat ditunggu penonton, selain cerita cintanya Doel dengan Sarah dan Zaenab.

Nyatanya, meskipun ketiga aktor senior itu sudah almarhum, Mandra masih mampu mengeluarkan sihir ampuhnya untuk membuat penonton tertawa setiap kehadirannya.

Cukup diberi lawan si Hans (Adam Zagwani), Mandra bisa mengeluarkan banyolan khas Betawi yang bisa bikin penonton terpingkal-pingkal.

Ketika wajah Mandra muncul pertama kalinya saja penonton sudah tersenyum-senyum. Apalagi ketika tingkah noraknya keluar, kayak kedinginan saat di kabin pesawat sampai makan nasi pakai jengkol dan petai pakai tangan di rumahnya Sarah.

Itu yang gue saksikan selama dua kali penayangan gala premier di Amsterdam dan Jakarta. Bahkan sekarang bukan cuma ada tim Sarah dan tim Zaenab saja. Banyak juga yang mengaku timnya Mandra.

Maudy Koesnaedy dan Rano Karno mengatakan kepadaUzone.idkalau Mandra luar biasa aktingnya di film ini. Lalu apa kata Mandra soal pujian tersebut?

“Silahkan orang komen, kalau saya kan di sini cuma pemeran pembantu, yang jelas ya mungkin apapun alasannya berkat kerjasama semuanya. Jadi salah satu permainan yang punya kekompakan,” kata Mandra.
Menurutnya, aktingnya yang maksimal tak lepas dari tim, mulai dari artis sampai di balik layar sehingga menjadi tontonan yang asyik.

Baca: Gala Premier Si Doel The Movie di Jakarta Gelar Pesta 2 Hari 2 Malam

Rasa drama Korea

Dalam cerita Si Doel The Movie entah kenapa, gue merasa ada taste drama Korea-nya ya. Pertemuan Doel dengan Sarah di tengah musim semi di Belanda, mengenakan busana yang tebal dengan latar pemandangan yang khas musim semi menjadikan suasana begitu romantis.

Sarah berjalan-jalan di taman ketika bunga tulip bermekaran. Ada juga adegan Sarah berjalan di jalanan kecil, kanan-kirinya berderet pepohonan besar yang daunnya telah berguguran.

Dan, ada lagi yang bikin hati penonton terasa perih ketika muncul lantunan lagu Selamat Tinggal Kekasih yang dinyanyikan oleh Wizzy. Thanks buat pencipta lagu Bebi Romeo, meskipun lagu lawas tapi masih enak didengerin sampai sekarang.