‘Sipir Digaji Rp4 Juta, Tapi Disuap Rp50 Juta’

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| May 10, 2016 6:32 pm


Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengimbau agar lembaga pemasyarakatan (lapas) lebih intensif dalam melukir (mengganti) narapidana di penjara untuk memantau peredaran narkotik dan obat-obatan di dalam.

Hal itu diungkapkan Zulkifli pada media di sela Safari Kebangsaan-Merajut Kebhinnekaan (“SabangMerauke”), di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/5).

“Memang 80 persen sipir penjara itu korban narkoba. Saya sudah keliling ke mana-mana. Kalapas (Kepala Lembaga Pemasyarakatan) itu pada pusing,” katanya mengisahkan.

Sehingga, kata Bang Zul, yang dipusingkan para kalapas sesungguhnya bukanlah tahanan narkoba, melainkan sipir-sipirnya.

“Bayangkan, mereka digaji 4 juta rupiah, tapi nerima sogok bisa sampai 50 juta rupiah. Kala begitu kan repot kita,” ujarnya.

Karena itu, eks Menteri Kehutanan itu menyarankan agar kalapas lebih sering melakukan lukir napi untuk mencari tahu jaringan narkoba di dalam sel.

“Bisa siapa saja. Enggak harus mantan TNI, mantan ini itu. Yang terpenting saya kira pembenahan sistem dan manajemennya,” ucap Zulkifli.

Menurutnya, narkoba bukanlah soal pengedar atau bandar, karena di dalamnya ada korban juga. Siapapun katanya bisa terkena jadi korban.

“Jadi kalau ada teman atau saudara yang terkena, jangan dihina. Narkoba bisa masuk rumah kita kapan saja. Yang kena itu harus dimanusiakan, sadarkan, dibantu untuk kembali ke jalan yang benar,” pungkasnya.