Smartfren Tunjuk Eks Menteri Darmin Nasution Jadi Komut

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: dok. ekonomibisnis.com)

Uzone.id-- Perusahaan telekomunikasi Smartfren mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Jumat (14/8).

Melalui konferensi pers secara virtual, Presiden Direktur Smartfren Merza mengumumkan bahwa perusahaan telah menunjuk Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama, atau Presiden Komisaris Smartfren.

Darmin yang merupakan mantan menteri koordinator perekonomian ini dianggap dapat membawa Smartfren lebih berkembang lagi di ranah telekomunikasi maupun proyek atau inisiasi baru yang bersinggungan dengan dunia digital.

“Pengalaman yang diemban Darmin kami harapkan dapat menjadi semangat baru dan mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih maju lagi,” tutur Merza dalam kesempatan virtual bertajuk ‘Public Expose 2020’ kepada sejumlah media, Jumat (14/8).

Baca juga:3 Tantangan Utama untuk Gelar 5G di Indonesia

Dengan begitu, Gandi Sulistiyanto yang sebelumnya menjabat presiden komisaris, akan berperan sebagai wakil presiden komisaris.

“Bapak Gandi yang sebelumnya memegang peran sebagai presiden komisaris, masih akan terus bersama Smartfren sebagai wakil presiden komisaris. Kami yakin Smartfren bisa lebih kuat dan terus berkembang agar hasil yang dicapai sesuai dengan target,” sambung Merza.

Ada pula jajaran komisaris lainnya yang diumumkan Smartfren. Berikut daftar lengkapnya:

  • Presiden Komisaris: Darmin Nasution
  • Wakil Presiden Komisaris: Gandi Sulistiyanto Soeherman
  • Komisaris Independen: Sarwono Kusumaatmadja
  • Komisaris Independen: Reynold Manahan Batubara

Baca juga:Smartfren Jadi Sponsor Tim eSports Asuhan Reza Arap

Di sela acara, Merza juga memaparkan hasil kinerja perusahaan sepanjang tahun 2019. Smartfren mencatat ada kenaikan jumlah pengguna sekitar 91 persen. Jika melihat dari 2018, tandanya pengguna Smartfren ada sebanyak 23,5 juta dari 12,3 juta orang.

Sementara untuk pertumbuhan pendapatan, jika dibandingkan dengan 2018 yang berada di angka Rp5,49 miliar, pada 2019 Smartfren mencatat pendapatannya berkisar Rp6,98 miliar.

Selain itu, Smartfren juga telah meningkatkan jumlah BTS menjadi 31,1 ribu, sementara di tahun 2018 angka tersebut berkisar di angka 19 ribu BTS.