Soal Saham GOTO yang Anjlok dan William Jual 332 Juta Saham

pada 6 bulan lalu - by

Uzone.id– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah dibicarakan karena sahamnya yang dikabarkan terus anjlok. Tak hanya soal saham yang kian merosot, namun yang terbaru adalah William Tanuwijaya yang menjual 332,2 juta sahamnya.

Kabar seputar William yang menjabat komisaris dan co-chairman GOTO ini memang cukup menarik perhatian masyarakat. Dari pernyataan Sekretaris GOTO R.A. Koesoemohadiani, transaksi penjualan saham GOTO milik William dilakukan pada 13 Oktober kemarin.

Dalam kesempatan keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia, disebut bahwa harga transaksi tersebut Rp78,89 per saham. Dengan kata lain, dari penjualan tersebut William menerima Rp26,2 miliar.

 

 

Mengutip berbagai sumber, saat ini William memegang 20.649.458.973 saham Seri A dan Seri B, atau setara 1,72 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Saham seri B GOTO sendiri ada sebanyak 20.981.678.973 saham.

Sedangkan kepemilikan saham William di GOTO sebelum melepas saham tersebut berada di angka 20,98 miliar saham, atau setara 1,77 persen dengan status kepemilikan langsung.

Dari penjelasan Koesomohadiani, William melepas 332,2 juta sahamnya itu untuk keperluan penting dan kebutuhan pribadi.

Dari Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GOTO per 30 September 2023 yang terbit pada 9 Oktober 2023, William tetap menjadi pemegang saham terbesar ketimbang deretan komisaris lain seperti Andre Soelistyo dan Garibaldi Thohir walaupun ia sudah menjual sebagian kecil saham Seri A.

Saat ini, William juga masih tercatat sebagai pemegang saham perorangan terbesar dibanding direksi GOTO lainnya, seperti Presiden Unit Bisnis E-commerce Melissa Siska Juminto, Direktur Keuangan Wi-Jye Jacky Lo, dan Direktur Utama Grup GOTO Patrick Walujo.

Diketahui, harga saham GOTO per 13 Oktober 2023 kembali merosot 8,22 persen ke level Rp67, dan masih berada di zona merah hingga hari ini, Senin (16/10) di level Rp62 per saham.

 

 

Tercatat selama seminggu belakangan, saham GOTO memang kian melemah sampai 25,3 persen, di mana level tertingginya hanya di angka Rp84 dan terendahnya Rp54 per saham.

Jika dilihat secara tahunan (year to date/ytd), saham GOTO melemah di angka 31,87 persen, dengan level tertinggi di angka Rp147 dan terendah Rp54 per saham.

GOTO sendiri secara resmi IPO pada 11 April 2022. Keputusan perseroan untuk melantai di bursa tentunya menjadi langkah besar, sebab kala itu Indonesia masih dalam proses pemulihan dari pandemi.

Andre Soelistyo yang kala itu masih menjabat sebagai CEO GOTO Group mengatakan kalau langkah perusahaan untuk IPO merupakanstarting line, alias babak baru yang cepat atau lambat akan mereka lakukan.

IPO GOTO menjadi saham ke-15 di tahun 2022. Kala itu, IPO GoTo juga dianggap sangat dinantikan oleh para investor dan menjadi milestone penting bagi perusahaan maupun perjalanan industri pasar modal.

Melalui IPO, GoTo menjadi perusahaan startup decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa Asia, serta startup pertama yang tercatat di papan utama Bursa Indonesia.