Softbank Dorong Merger Gojek dan Grab?

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Pendiri Softbank, Masayoshi Son dikabarkan mendesak adanya merger antara dua aplikasi transportasi online yang saat ini sedang bersaing dan berkembang pesat, Gojek dan Grab. Jika benar merger ini terjadi maka akan menjadi aplikasi transportasi online raksasa.

Dilansir melaluiSilicon Angle, Rabu, 16 September 2020, desakan Softbank ini sudah dimulai sejak Maret lalu, sebelum Covid-19 berdampak pada pasar global. Bahkan sejatinya, perbincangan terkait rencana merger ini sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan, namun memang tidak terlalu serius.

Langkah Softbank dan Masayoshi Son yang mendorong potensi merger ini disebut sebagai hal yang tidak mengherankan lagi. Apalagi Softbank memang telah mengumumkan rencananya untuk menjual dan mengkonsolidasikan investasi yang telah mereka lakukan. Hal ini menyusul kerugian yang dialami Softbank dalam investasinya di WeWork tahun lalu.

Baca juga:PSBB Ketat, Gojek dan Grab Masih Boleh Angkut Penumpang

Maret lalu, Softbank mengumumkan ingin menjual aset senilai USD41 miliar untuk membayar hutang. Divestasi paling menonjol sudah mereka lakukan 13 September lalu ketika mengonfirmasi penjualan Arm Holdings Ltd. ke Nvidia Corp. dengan nilai USD40 miliar. Merger ini dikatakan cukup memungkinkan jika mengacu pada aturan di beberapa negara seperti Singapura dan Philipina. Namun proses yang rumit akan terjadi di pihak Alibaba, mengingat SoftBank juga merupakan investor mayoritas di Alibaba.

Grab berada di bawah naungan Grab Taxi Pte Ltd dengan saham terbesar dimiliki oleh Uber Technologies Inc. Namun saat ini Uber menyerah dan tidak lagi eksis di pasar Asia Tenggara sejak 2018. Sedangkan Gojek berada di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, perusahaan asal Indonesia yang juga memiliki operasional di Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. Gojek merupakan rival terkuat untuk Grab.

Baik Grab maupun Gojek memiliki sejumlah investor besar. Selain Softbank, ada juga Alibaba, Tencent, Mitsubishi, Paypal, Google, Facebook sampai Visa. Beberapa investor tersebut juga tercatat berinvestasi di kedua perusahaan ride-sharing itu.