Spesifikasi Mobil yang Dipakai Patrick Kluivert Saat Nabrak Orang Hingga Tewas

pada 2 jam lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Meski sarat pro dan kontra, Patrick Kluivert resmi jadi pelatih timnas Indonesia sebagai penerus Shin Tae-yong. Legenda Belanda itu memang 'kurang bersih'track record-nya, termasuk saat insiden dirinya menabrak orang hingga tewas.

Mantan penyerang Ajax Amsterdam dan Barcelona ini kerap jadi sorotan di balik karir sepak bolanya yang cemerlang semasa menjadi pemain.

9 September 1995 menjadi salah satu momen buruk bagi Kluivert, dimana dirinya tidak bisa mengendalikan mobil yang dikendarainya, sehingga menabrak warga Amsterdam hingga tewas, sebagaimana dilansir dariThe Independent.

Patrick Kluivert menggunakan BMW M3 E30 pada saat itu yang dipinjamkan dari seorang temannya. Dia mengendarai mobil sport tersebut dengan kecepatan 104 km per jam di 'jalanan komplek'.

Alhasil Kluivert menabrak mobil lain dari sisi samping yang digunakan warga bernama Marten Putman (56) hingga tewas. Padahal jalanan yang dilaluinya dekat pemukiman warga, dan batas kecepatan yang ditentukan 50 km per jam.

Atas kejadian tersebut Patrick Kluivert hanya diberikan hukuman kerja sosial dengan total waktu 240 jam. 

Merangkum dari website resmi BMW Motorsport, M3 pertama kali dilahirkan pada 1986 dengan tenaga 200 dk, lalu 1987 tenaganya menjadi 195 dk, namun lahir versi buasnya dengan mesin Evolution bertenaga 215 dk. 

Memasuki 1988 M3 konvertibel pertama kali hadir, sedan atap terbuka itu memiliki tenaga maksimal 195 dk, di tahun yang sama BMW juga merilis M3 Europameister, dan M3 Evolution II dengan tenaga 220 dk.

Satu tahun setelahnya versi atap terbuka kembali disegarkan dengan tenaga 215 dk, dan hadir varian baru bernama M3 Cecotto & Ravaglia dengan kemampuan mesin yang sama.   

Terakhir M30 yang dibangun dari platform E30 pada 1990. Sebelum model tersebut berubah menjadi generasi terbaru, BMW sempat merilis M3 Sport Evolution dengan tenaga maksimal 238 dk. 

Artinya versi terakhir dari M3 Evolution tersebut menjadi yang paling bertenaga. Karena secara volume silinder ditingkatkan menjadi 2.500cc yang dikembangkan oleh Paul Rosche sebagai penanggung jawab tim balap BMW di Formula 1 

Selain itu ada beberapa fitur yang disesuaikan untuk model terakhir tersebut, yaitu apron depan bisa disesuaikan, dan hanya tersedia dua warna eksterior, yaitu merah, dan hitam.

Selama 5 tahun perjalananya M3 Sport Evolution yang mengalami perubahan besar pada 1990 itu menjadi model yang paling diburu kolektor, artinya lebih berharga dibandingkan versi atap terbukanya. 

Menurut beberapa sumber model yang digunakan Patrick Kluivert adalah M3 E30 konvertibel namun tidak diketahui tahun produksinya. 

Tapi seperti diketahui BMW M3 E30 yang atapnya bisa dibuka itu dua kali dibuat oleh pabrikan selama perjalanannya, yaitu pada 1988-1989, setelah itu mereka fokus menciptakan versi coupe dua pintu.