Studi: Warga Twitter Lebih Banyak ‘Ngintip’ Daripada Nge-Tweet

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Pengguna sosial media Twitter banyak didominasi oleh anak remaja hingga dewasa. Meski banyak platform sosial media baru, Twitter masih menjadi tempat paling nyaman untuk berbagi cerita bagi penggunanya.

Study terbaru dari Pew Research Center mengungkapkan sebuah fakta warganet Twitter yang cukup mengejutkan.

Menurut penelitian Pew, sekitar seperempat orang dewasa AS atau sekitar 65 juta orang menggunakan Twitter untuk berbagai tujuan, misalnya tetap terhubung dengan berita, olahraga, politik, dan gosip selebriti.

Namun, dari 65 juta pengguna itu, sebagiannya hanya bertugas untuk mengintai alias jarang membuat tweet.

Baca juga: TwitterAkhirnya Singkirkan Fitur Paling ‘Ngeselin’ di Aplikasi Web

Menurut analisis Pew, 97 persen volume tweet berasal dari 25 persen pengguna Twitter paling aktif, sementara itu, sekitar 75 persennya hanya menghasilkan 3 persen tweet yang ada.

Dari sini kita dapat melihat jika pengguna Twitter kebanyakan hanya ‘mengintip’ hal-hal yang ada di platform alih-alih menuliskan apa yang mereka pikirkan dalam sebuah Tweet.

Untuk keseluruhan pengguna Twitter, termasuk pengguna yang jarang membuat Tweet, Pew mengatakan bahwa semua konten di Twitter memiliki efek yang beragam.

Baca juga: Twitter Blue Akhirnya Diluncurkan, Ada Fitur Edit Tweet

Hampir setengahnya atau sekitar 46 persen dari semua pengguna dewasa di Twitter mengatakan bahwa situs web telah meningkatkan pemahaman mereka soal peristiwa terkini. Pengguna tersebut termasuk yang berumur 18 hingga 29 tahun (62 persen).

Studi ini juga menyebutkan bahwa sekitar 42 persen pengguna menggunakan Twitter untuk mencari hiburan dan di posisi kedua sebesar 20 persen pengguna mengatakan bahwa bermain Twitter adalah cara untuk tetap mendapat informasi terkini.

Dalam laporan terbaru yang diluncurkan oleh Flourish Study, Amerika Serikat menjadi yang pertama dengan 53,35 juta pengguna, disusul Jepang dengan 45,75 juta pengguna dan Britania Raya sebanyak 16,7 juta pengguna. Indonesia sendiri berada di posisi ke-8 dengan pengguna mencapai 10,65 juta.