Suarakan Toleransi, Giring "Nidji" Diteror

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Giring "Nidji" mulai melek terhadap masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Perhatiannya juga fokus terhadap persoalan intoleransi yang terjadi belakangan ini.

Menurut dia, masalah itu muncul jelang dan setelah pesta demokrasi seperti Pilpres dan Pilkada. Kata dia, banyak faktor sehingga masyarakat Indonesia lupa dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Giring lantas menyuarakan pentingnya toleransi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah terlibat di proyek 30 Musisi Indonesia yang menyanyikan lagu  Satu Indonesiaku. Proyek ini juga melibatkan Erwin Gutawa Orchestra. Kemudian ada juga video yang dibuat dengan tagline "ngegiring nalar".

Berikut wawancara Giring bersamasuara.comprihal merebaknya persoalan intoleransi di Indonesia:

Apa yang membuat Anda tergerak untuk menyikapi masalah intoleransi?

Ya capek aja, kenapa setiap kali Pilpres dan Pilkada kok kondisinya selalu kayak gini. Makanya saya mau ini berhenti, jangan diteruskan bisa bahaya buat bangsa ini.

Jadi projek 30 musisi menyanyikan lagu Satu Indonesiaku beranjak dari masalah itu?

Ya bisa dibilang begitu, karena kita ini seniman dan musisi. Cuma itu yang bisa saya sampaikan. Mengingatkan lewat karya-karya, liat aja itu ada tiga lagu tapi dijadikan satu aransemen. Ini ingin membuktikan kalau meski berbeda tapi kita satu juga. Kita mengingatkan kalau kita ini bangsa hebat yang bisa maju kalau sudah bersatu jangan mau dipecah belah.

Terus soal video dengan tagline "ngegiring nalar" maksudnya apa?

Sebenarnya itu videonya udah banyak ya, udah ada 10an lebih videonya. Videonya ada banyak tema, soal media sosial juga, ya yang terjadi di kehidupan sehari-hari aja.

Anda juga membuat video yang mengomentari berita-berita hoax di media sosial. Kenapa?

Ya itu karena kegelisahan gue aja, berita kayak gitu nggak make sense banget sama kondisi aslinya. Kayak berita soal Indonesia kedatangan 10 juta pekerja cina. Itu hoax banget, nggak mungkin kann 10 juta orang datang. Masa iya pemerintah nggak percaya sama tenaga kerjanya sendiri, ini kan sengaja dimainkan apalagi pas pilkada begini.

Sejauh ini video tersebut mendapat respon positif atau sebaliknya?

Memang itu tadi orang Indonesia sukanya sama video yang agak nyinggung kayak berita hoax gitu. Itu video gua banyak yang nonton dan share, viewernya bisa sampai 1 juta penonton. Kalau urusan responnya paling banyak yang negatif, gue liat komennya di video itu sampai ada yang mau ngancem-ngancem melukai segala ke gue.

Anda sempat takut?

Nggak lah, nggak takut, karena itu suara kebenaran yang harus diberitakan. Biar masyarakat terbuka dan berpikir nalarnya. Isu-isu kayak gini ditambah berita hoax ini memang sengaja dimainkan sama orang-orang yang ingin memecah belah bangsa dan merusak Indonesia.

Pernah tertipu berita hoax?

Nggak sih, kebetulan saya memang punya perusahaan digital mana hoax dan bukan bisa bedain. Cuma jago banget memang yang bikin berita hoax itu sampai orang-orang gampang share. Kalau tips dari gue baca dulu jangan tertarik sama judulnya aja terus langsung share. Sama liat sumbernya juga, kalau masuknya ke dotblogspotdotcom pikir-pikir lagi, pasti nggak kredibel. Kalau tampilannya jelek gue langsung ragu.

Gerakan apa lagi yang ingin dibuat terkait persoalan intoleransi?

Sejak akhir Desember 2016 kemarin gue secara individu bikin yang namanya ngamen solidaritas. Yang gue incer emang kampung-kampung, gue nyanyi di depan ibu-ibu buat ngingetin soal toleransi dan Bhineka Tunggal Ika. Gue nyanyiin lagu Indonesia Pusaka, Garuda Di Dadaku, Laskar Pelangi, dan Bendera.

Sampai kapan hal itu dilakukan?

Sampai Februari sih kayaknya, gue ngamen di 24 titik di Jakarta. Besok kayaknya mau ke Kramat Jati buat nyanyi juga.

Dapat suntikan dana untuk kegiatan itu?

Kagaklah, ini pribadi karena gue merasa terinspirasi sama pemimpin-pemimpin kita yang jujur sama rakyat yang mengedepankan perdamaian. Rakyat nomer satu. Kalau mereka bisa kenapa gue gak bisa ngeluarin duit sendiri untuk jalanin ini semua.

Harapan Anda apa dengan kegiatan-kegiatan tersebut?

Ya semoga lekas dingin lagi, inget-ingetin kita Bhineka Tunggal Ika. Kita harus aware dan hati-hati, jaga orang terdekat kita supaya nggak gampang percaya dengan isu-isu yang beredar sekarang. Semoga Pilkada lekas usai dan Indonesia kembali aman dan damai, apapun hasilnya. Dan semoga intoleransi bisa hilang tidak ada lagi ya.

 

Berita Terkait: