Subsidi Paket Data untuk PJJ, Pemerintah Diminta Perhatikan Siswa di Daerah 3T
Uzone.id- Sejak awal pandemi berlangsung dan semua anak terpaksa untuk sekolah dari rumah, para siswa dan orang tua mengeluhkan kurangnya infrastruktur internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sekolah online dikeluhkan tidak diimbangi dengan jaringan internet yang merata, pun harga paket datanya tak murah. Maka dari itu pemerintah memberikan subsidi paket data untuk PJJ.
Meskipun ada paket data bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen yang dikucurkan pemerintah untuk menunjang PJJ namun tetap saja ada sebagian dari mereka yang belum tersentuh infrastruktur internet. Anggota Komisi X DPR F-PPP Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan untuk memberikan bantuan paket data itu, pemerintah harus memperhatikan daerah yang sulit jaringannya, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Baca juga:Cara Mendapatkan Kuota Internet dari Pemerintah untuk Siswa, Guru dan Mahasiswa
"Perlu ada kebijakan khusus dalam penyaluran subsidi bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T karena masing-masing operator seluler memiliki cakupan jaringan yang berbeda. Kami meminta pemberlakuan khusus terutama untuk wilayah 3T. Kalau di wilayah perkotaan, tentu ada internet. Tetapi kalau di daerah 3T kan beda," ujar Illiza, Jumat, 4 September 2020.
Dia mengakui jika subsidi kuota internet ini merupakan rekomendasi dari Panja PJJ Komisi X DPR yang didasari banyaknya keluhan masyarakat terkait pelaksanaan PJJ.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan pemerintah harus bermitra dengan operator telekomunikasi yang memiliki jaringan internet kuat dan stabil, jangkauan luas, serta punya kualitas terjamin agar proses belajar dapat berjalan lancar.
Telkomsel menjadi salah satu operator yang memiliki jangkauan luas, tersedia di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Perusahaan memiliki lebih dari 228.000 BTS yang menjangkau 95% wilayah Indonesia. Selain itu, 20.000 BTS dan 1.083 BTS USO (Universal Service Obligation) milik Telkomsel telah menjangkau wilayah 3T serta perbatasan negara.
Berdasarkan data survei Ookla, Telkomsel menjadi nomor satu dari segi kecepatan unduh, yakni di 74,31% atau 382 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Demikian juga dengan kecepatan unggah Telkomsel yang unggul pada posisi pertama di 278 kota/kabupaten atau sekitar 54,08% dan posisi kedua di 135 kota/kabupaten atau 26,26%. Selain dari sisi kecepatan unduh dan unggah, latensi jaringan Telkomsel di 282 kota/kabupaten atau 54,86% berada di atas operator lain.
Baca juga:Jaringan Broadband Telkomsel Siap Dukung PJJ
Di kawasan Sumatera, Telkomsel tercatat unggul di 99 kota dan kabupaten dari total 154 kota dan kabupaten di pulau bagian barat Indonesia ini. Sebagai contoh, di kota Palembang, kecepatan unduhan Telkomsel tercatat di angka 24,17 Mbps. Kemudian di posisi kedua ada Indosat Ooredoo dengan kecepatan unduhan sebesar 16,27 Mbps. Posisi ketiga hingga kelima berturut-turut diisi oleh 3 Indonesia, XL dan Smartfren yang masing-masing mencatat performa unduh sebesar 15,94 Mbps, 11,75 Mbps dan 11,08 Mbps.
Demikian juga di Banda Aceh, dimana Telkomsel tetap unggul dalam kecepatan unduh. Di sini, kecepatan unduh Telkomsel tercatat sebesar 28,35 Mbps. Sebagai informasi, proses pembelajaran jarak jauh sendiri sebenarnya cukup dengan kecepatan unduh 1,5 Mbps. Hanya saja, kondisi ini bergantung pada kepadatan pengguna di wilayah terkait.
Bagaimana dengan Pulau Jawa? Dari total 119 kota dan kabupaten di Pulau Jawa, Telkomsel berhasil unggul di 107 kota dan kabupaten, termasuk di kawasan Jabotabek. Tak hanya itu, jaringan Telkomsel juga tercatat unggul di sejumlah wilayah di Indonesia bagian tengah seperti Makassar, hingga Denpasar.
Telkomsel juga unggul di daerah Indonesia Bagian Timur dan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di sana. Hal ini terlihat pada sebagian besar wilayah di Sulawesi. Bahkan, di Pulau Maluku dan Papua, bisa dikatakan bahwa Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang menyediakan jaringan seluler bagi masyarakat setempat. Hanya dua kota saja yang tercakup jaringan dari operator lain, yakni Ambon dan Jayapura.