Sulit Mengontrol Buang Air Kecil, Begini Cara Mengatasinya

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Inkontinensia urine atau kesulitan mengontrol buang air kecil adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kontrol pada kandung kemihnya.

Pada perempuan, inkontinensia urine umum terjadi sesaat setelah persalinan. Sementara bagi laki-laki, inkontinensia urin sering menjadi efek samping dalam pengobatan masalah prostat.

Meski secara umum tidak mungkin menghindari inkontinensia urine, tapi Anda dapat mengambil langkah pencegahan.

Pertama, perhatikan berat badan. Berat badan berlebih dan inkontinensia urin merupakan hal yang tidak terpisahkan terutama bagi perempuan.

Salah satu penjelasan dari teori ini adalah lemak perut yang menimbun dapat melemahkan otot-otot dasar panggul dan menyebabkan urine keluar ketika batuk, tertawa, bahkan bersin.

Kedua, merokok. Merokok memang bisa merugikam kesehatan dalam banyak cara. Maka tambahkan satu lagi ke dalam daftar negatif merokok yaitu menggandakan risiko inkontinensia terutama pada perempuan. Nikotin juga dikaitkan dengan perkembangan inkontinensia.

Ketiga, pastikan tetap aktif beraktifitas. Dalam sebuah studi dikatakan bahwa perempuan paruh baya yang aktif secara fisik paling kecil berisiko mengalami inkontinensia.

Selain itu juga, minimalisir mengonsumsi kafein serta alkohol. Keduanya telah dikaitkan dengan pengembangan masalah inkontinensia dan menimbulkan perasaan ingin buang air kecil bahkan ketika kandung kemih tidak penuh.

Minuman berkarbonasi, pemanis buatan aspartame, makanan pedas, dan buah jeruk serta jus juga dapat menyebabkan inkontinensia urin pada beberapa orang.

Pun dengan proses pengobatan masalah sembelit disebut mampu meningkatkan frekuensi kencing. Oleh karena itu, selalu konsumsi serat serta minum cukup cairan agar terhindar dari masalah sembelit dan inkontinensia urine ya!

 

Berita Terkait: