Sulitnya Apple Tepati Janji Investasi di RI, Padahal Cuan Rp1.550 T
Uzone.id -Kami terheran-heran dengan kelakuanApple. Untung banyak di tahun ini dengan pendapatan lebih dari Rp1.500 triliun, tapi memenuhi komitmen investasinya di Indonesia yang kurang Rp240 miliar saja atau cuma 0,0155 persen dari total pendapatannya, masih belum bisa.
Raksasa asal Cupertino itu beberapa waktu lalu beberkan pendapatan Apple Service pada kuartal keempat tahun 2024 (Q4-2024). Total,pendapatan Apple Servicestembus USD100 miliar atau lebih dari Rp1.550 triliun!
Angka tersebut berhasil dicapai berkat bisnis iPhone yang naik 6 persenyear-on-year(YoY) menjadi USD46,22 miliar atau sekitar Rp725,5 triliun, bisnis Mac naik 2 persen YoY menjadi USD7,74 miliar atau sekitar Rp1.221,3 triliun, bisnis iPad naik 8 persen YoY menjadi USD6,95 miliar atau sekitar Rp108,9 triliun, dan bisnis Wearables, Home, and Accessories mengalami penurunan 3 persen YoY menjadi USD9,04 miliar atau sekitar Rp141,7 triliun.
Selain itu, Apple Services yang meliputi App Store, Apple TV+, dan Apple Music juga berhasil mengalami peningkatan sebesar 12 persen YoY menjadi USD24,97 miliar atau sekitar Rp391,2 triliun.
Pendapatan fantastis ini akhirnya membawa perusahaan menciptakan rekor kuartalan baru. Dengan rekor tersebut, Apple Services telah mencapai tingkat pendapatan sebesar USD100 miliar atau sekitar Rp1.567 triliun.
Pendapatannya mencapai ribuan triliun, tapi masasihbelum mau memenuhi komitmen investasi di Indonesia?
Mariflashbackke pernyataan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beberapa waktu lalu terkait polemik iPhone 16 Series yang belum juga dapat izin dari pemerintah dan membuat kuartet ponsel tersebut tak kunjung diluncurkan di Indonesia.
Kala itu, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, iPhone 16 Series memang belum mendapatkan izin untuk dirilis di tanah air. Alasannya, Apple belum merealisasikan kekurangan investasi yang disepakati sebelumnya.
Investasi yang dijanjikan Apple adalah sebesar Rp1,71 triliun di Indonesia. Sementara saat ini, investasi dari Apple baru Rp1,48 triliun atau kurang Rp240 miliar dari komitmen yang sudah disepakati.
Agak ironis sebenarnya. Sebab, Indonesia sudah pernah disebut Tim Cook sebagai salah satu negara dengan potensi pasar yang besar bagi Apple.
“Kami juga mencapai rekor pendapatan sepanjang masa di Indonesia, salah satu dari banyak pasar di mana kami terus melihat potensi yang begitu besar,” kata Tim Cook saat melaporkan laporan keuangan perusahaan di kuartal kedua tahun 2024 (Q2-2024) pada Mei lalu.
Dan mari bandingkan juga dengan jumlah investasi Apple di negara ASEAN lainnya, Vietnam dan Singapura. Di Vietnam, Apple umumkan investasi senilai Rp256 triliun dan juga menciptakan 200 ribu lapangan pekerjaan di negara tersebut. Sedangkan di Singapura, Apple investasi Rp4 triliun untuk memperluas kampus regional dan kantornya.
Tim Cook: Produk baru naikkan pendapatan Apple
Dilansir dari portal berita resmi Apple, dalam laporannya, Tim Cook juga mengungkapkan kebanggaannya dalam memperkenalkan produk-produk terbaik yang berhasil menaikkan pendapatan perusahaan.
“Hari ini, Apple melaporkan rekor pendapatan kuartal September baru sebesar USD94,9 miliar, naik 6 persen dari tahun lalu. Selama kuartal tersebut, kami dengan gembira mengumumkan produk terbaik kami sejauh ini, dengan jajaran koleksi iPhone 16 terbaru, Apple Watch Series 10, Airpods 4, dan fitur-fitur baru luar biasa untuk kesehatan pendengaran dan deteksisleep apnea,” katanya.
Tidak hanya itu, Apple juga merilis beberapa fitur terbaru lainnya dalam minggu yang sama. Dimana, fitur baru ini terintegrasi dengan kecerdasan buatan atauartificial intelligence(AI) yang memperkuat jajaran produk tersebut.
“Dan minggu ini, kami merilis rangkaian fitur pertama kami untuk Apple Intelligence, yang menetapkan standar baru untuk privasi dalam AI dan memperkuat jajaran produk kami menjelang musim liburan,” tambah Cook.
Sejalan dengan hal tersebut, Luca Maestri selaku CFO Apple juga ikut mengomentari kinerja bisnis Apple selama September 2024. Ia juga mengatakan bahwa perusahaannya mencapai rekor tertinggi berkat tingkat kepuasan pelanggan.
“Kinerja bisnis kami yang luar biasa selama kuartal September menghasilkan arus kas operasi hampir USD27 miliar, yang memungkinkan kami mengembalikan lebih dari USD29 miliar kepada para pemegang saham kami. Kami sangat senang bahwa basis perangkat aktif kami yang terpasang mencapai rekor tertinggi baru di semua produk dan semua segmen geografis, berkat tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan kami yang tinggi.” tutup Luca.