Sungai Klawing akan Dikembangkan Jadi Obyek Wisata Malam

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pemerintah Kabupaten Purbalingga Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar), terus mengembangkan berbagai obyek wisata yang di daerahnya. Salah satu terobosan yang dilakukan, adalah dengan mengembangkan obyek wisata yang berada obyek wisata pinggir sungai Klawing yang melintas di Kota Purbalingga.

Menariknya, Manajemen PD (Perusahaan Daerah) Owabong yang diminta menfasilitasi pengembangan obyek wisata tersebut, akan mengembangkan obyek wisata tersebut menjadi obyek wisata malam.

"Jangan salah sangka dulu. Obyek wisata malam disini, sama sekali tidak ada konotasi negatif. Melalui obyek wisata pinggir Sungai Klawing ini, kota ingin menghidupkan suasana wisata malam di Purbalingga dengan berbagai atraksi wisata yang berlangsung pada malam hari," kata Direktur PD Owabong Hartono, Jumat (28/9).

Dia menyebutkan, obyek wisata malam yang dikembangkan di pinggir sungai Klawing, nantinya akan menjual daya pikat berupa panorama pinggir sungai, penataan lampu warna-warni di pinggir sungai,  coffee shop pinggir sungai, kuliner asli Purbalingga, fasilitas olah raga baik darat maupun sungai, panggung konser pinggir sungai, Song of Klawing, jogging track, pusat jajan sore hari dan juga taman kota pinggir sungai.

''Destinasi wisata malam seperti ini sebenarnya sudah banyak dikembangkan di kota-kota besar lain di Indonesia, seperti di jembatan Ampera Palembang, sepanjang Malioboro Yogya,  dan berbagai kota lainnya,'' katanya.  Dalam tahap awal, Hartono menyatakan akan mulai mengenalkan wisata pinggir Sungai Klawing dengantagwisata 'Purbalingga Sonten'.

Di bagian lain, Hartono juga menyebutkan, PD Owabong saat ini sudah menjalin kerjasama kemitraan dengan beberapa pihak untuk membangun pusat oleh-oleh Purbalingga. Lokasi pusat oleh-oleh yang akan dibangun, berada di sekitar Bale Apoeng, yang lokasinya tidak jauh dari obyek wisata Owabong.

Dalam kerjasama ini, lanjut Hartono, Owabong akan membantu di pengelolaan dan pemasaran, sedangkan pihak Bale Apoeng akan menyediakan gedung dan fasilitas. ''Untuk produk yang akan dipajang, kami akan bekerjasama dengan instansi terkait. Pusat oleh-oleh ini rencananya akan kami buka pada 1 Desember 2018,'' katanya.