Suzuki Indonesia Pertimbangkan Pasarkan Swift Lagi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Segmenhatchbackalias mobil sedan dengan punggung rata menawarkan produk yang menjadi idola anak muda di Indonesia. Suzuki sempat memiliki jagoan sebelum segmen ini di monopoli oleh Honda Jazz dan Toyota Yaris. 

Ya, Suzuki Swift yang dimaksud. Menjalani debut di Tanah Air pada 2007, PT Suzuki Indomobil Indonesia (SIS) memutuskan untuk mengakhiri masa hidup mobil ini Maret 2017 kemarin.

Padahal di negeri asalnya di Jepang sana, Suzuki Swift generasi ketiga alias terbaru belum lama diperkenalkan akhir tahun 2016 kemarin. Bahkan di negeri tetangga, Thailand, mobil ini sudah menjalani debut pertangahan Bulan Februari 2018. Tentu wajar jika penggemar mobil berkapasitas 5-penumpang ini kemudian bertanya-tanya, "kapan masuk ke Indonesia?"

Mendapat kesempatan bertemu dengan General Manager Strategic Planning Dept PT Suzuki Indomobil Motor, Ryohei Uchiki,kumparanOTOpun melemparkan pertanyaan ini.

"Sebenarnya mobil kompak seperti Swift (hatchback) pasarnya tidak cukup besar di Indonesia, jadi pilihannya kami (SIS) harus impor dari negara lain. Tapi kalau ini dilakukan harganya akan bertambah mahal," jawab dia.

Ya, masalah harga adalah hal yang dikhawatirkan Suzuki, mengingat konsumen di Indonesia yang cenderung lebih menyukai mobil dengan muatan lebih banyak seperti MPV.

"Karena kalau di Indonesia ini orang-orang lihatnya berbeda, di negara lain seperti Thailand dan China, mereka itu lihat MPV lebih seperti kendaraan komersial (untuk usaha misalnya). Sedangkan di Indonesia mobil seperti ini malah dianggap sebagaipassenger car," lanjut Uchiki-san.

Dampaknya menurut Uchiki, mobilhatchbackharus bersaing juga dengan MPV. Keraguan pun muncul, "apakah nanti ada yang mau beli kalau harganya hampir sama dengan Ertiga misalnya," ujar dia

Namun Uchiki-san menambahkan kemungkinan Suzuki Swift terbaru masuk Indonesia tidak tertutup.

"Tapi timsales marketingkami sedang survey kemungkinan membawa Swift ke Indonesia," sebutnya.

Pada akhirnya dia berharap pasar otomotif Indonesia terus bertambah besar sehingga beragam produk bisa memiliki tempat sendiri.