T-Cash Bakal Bisa Dipakai Pelanggan dari Operator Seluler Lain

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Layanan uang elektronik dari Telkomsel, T-Cash, benar-benar ingin tancap gas jadi pemimpin pasar dalam hal uang elektronik dan pembayaran digital. Di tahun 2018 ini, T-Cash rencananya bakal jadi 'Operator Agnostic' yang membuka suatu layanan agar terintegrasi dengan operator seluler lain di Indonesia.

Sistem itu memungkinkan pengguna operator seluler lain untuk ikut menggunakan layanan T-Cash nantinya. Dengan begini, pelanggan Indosat Ooredoo, XL Axiata, sampai dengan Smartfren, bisa memakai layanan T-Cash ini dengan perlakuan yang sama.

Rencana ini diungkap oleh CEO T-Cash, Danu Wicaksana, dalam acara jumpa pers yang diselenggarakan di Energy Building SCBD, Jakarta, Selasa (5/12). "Kita sudah melakukan pendekatan dengan berbagai operator seluler untuk menerapkan sistem yang disebut 'Operator Agnostic', respons yang diraih cukup baik. Ini akan menjadi produk spesial T-Cash di tahun depan," kata Danu.

Lebih lanjut, Danu menjelaskan sistem 'Operator Agnostic' ini adalah upaya dari T-Cash untuk membangun industri digital finansial, salah satu caranya adalah dengan melakukan peningkatan skala bisnis dan keberagaman penawaran.

Danu menerangkan saat ini ada 20 pemainmobile moneyyang dibagi menjadi dua, yaituserver baseddancard based. T-Cash sendiri adalah layanan berbasisserver baseddan mereka ingin unggul di pasar uang elektronik Tanah Air.

Saat ini T-Cash mengklaim telah digunakan oleh 10 juta pengguna di Indonesia yang semuanya tentu saja adalah pelanggan Telkomsel, karena pada dasarnya T-Cash adalah produk yang dikembangkan Telkomsel. Namun, di masa depan, T-Cash secara perlahan bakal melepas dirinya dari payung Telkomsel dan menjadi perusahaan mandiri.

"Sistem 'operator agnostic' ini direncanakan akan keluar pada kuartal satu tahun 2018 atau sekitar bulan Maret. Semua prosedur diharapkan siap dan dapat langsung digunakan boleh publik. Nantinya sistem ini dapat digunakan untuk seluruh layanan T-Cash, seperti pengisian saldo, pembelian pulsa, dan pembayaran di lebih dari 50 ribu partner merchants yang telah berkaborasi," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Managing Director di perusahaan e-commerce BerryBenka tersebut.

Bahkan, Danu dengan percaya diri menyatakan posisi T-Cash saat ini sejajar dengan layanan uang elektronik milik Go-Jek yaitu Go-Pay.

"T-Cash saat ini menduduki posisi yang sejajar dengan Go-Pay yang menggunakan server based dengan tingkat keamanan resiko yang rendah karena uang tersimpan di server. Sedangkan card based seperti e-money beresiko tinggi. Contohnya, kalau kartu hilang maka uang juga hilang karena dana disimpan di kartu," katanya.

Tumbuhnya angka pengguna T-Cash yang kini telah menjangkau lebih dari 10 juta pengguna dan perluasan bisnis yang dilakukan diharapkan dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan Gerakan Nasional Non-tunai yang dicanangkan untuk menurunkan persentase transaksi tunai di Indonesia.

Dari jumlah lebih dari 10 juta pengguna T-Cash, ada sekitar 30 sampai 40 persen pengguna aktif yang terbagi di dua segmentasi utama yaitu lifestyle dan mikro. Jumlah transaksi setiap pelanggan T-Cash mencapai 100 ribu hingga 150 ribu per harinya.