Tahun Depan, Pabrik Hyundai di Indonesia Gunakan Energi Terbarukan

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Tahun depan, pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) bakal ditopang sepenuhnya oleh energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan, begitu juga saat proses produksi berlangsung. Hal ini disampaikan oleh Choi Yoon-seok, selaku Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia saat menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Jumat (23/12).

Hyundai Indonesia dan PLN baru saja meneken perjanjian untuk mendapatkan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) di Pabrik HMMI.

Seremoni perjanjian tersebut dilakukan dalam rangka mencapai netralitas karbon dan program Renewable Energy 100% (RE100).

Sekadar informasi, RE100 merupakan kampanye yang dipromosikan sejak 2014 silam oleh organisasi nirlaba global The Climate Group dan Carbon Disclosure Project (CDP).

Sementara CDP merupakan lembaga sertifikasi manajemen lingkungan global yang mendorong 100 persen penggunaan daya perusahaan dengan energi terbarukan pada tahun 2050 mendatang.

Baca juga:Brem Journey Nataru 2022: Fitur Canggih Stargazer untuk Perjalanan Liburan

Perjanjian tersebut bertujuan untuk memberikan REC sebagai bentuk pemenuhan hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang menghasilkan energi listrik.

Sebelumnya pada tahun 2021, Hyundai Indonesia telah memasang 3,2megawatt(MW) dan telah mengubah sekitar 5% dari total penggunaan energi listriknya menjadi energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrikfotovoltaik.

Untuk mencapai RE100 di tahun depan, Hyundai menerapkan REC yang mewakili atribut lingkungan dari pembangkitan energi satumegawatt hour(MWh) yang dihasilkan oleh sumber terbarukan. Hal ini juga mendukung upaya Indonesia untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berkaitan dengan perubahan iklim dan energi terbarukan.

"Oleh karena itu, mulai 1 Januari 2023, 100 persen listrik di pabrik HMMI akan berasal dari sumber energi terbarukan dan produk kami akan dibuat sepenuhnya dengan energi terbarukan," kata Choi Yoon-seok, melalui keterangan pers yang diterima Uzone.id.

Hyundai manfaatkan fasilitas tenaga surya dan panas Bumi

Choi Yoon-seok, Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Zamzami, Manajer PLN UP3 Cikarang. (dok Foto: Hyundai Indonesia)

Untuk menciptakan sebagian besar energi yang ramah lingkungan, Hyundai memasang fasilitas tenaga surya untuk pertama kalinya di Indonesia. Ditopang juga dengan pemanfaatan tenaga panas Bumi, HMMI menyelesaikan rantai nilai produksi ramah lingkungan dari proses produksi hingga produk akhir pada Maret lalu.

Adapun untuk energi panas Bumi, pabrik Hyundai Indonesia menerimanya dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. 

Baca juga:2023, Hyundai Bangun Pabrik Battery Pack di Indonesia

PLTP Kamojang terdiri dari tiga pembangkit listrik dengan kapasitas gabungan 140 MW. Uap yang diproduksi pada kedalaman 500-2.000 m digunakan untuk menggerakkan turbin.

Sejauh ini, sudah empat perusahaan Hyundai Motor Group, yakni Hyundai Motor, Kia, Hyundai Mobis, dan Hyundai Wia yang mengumumkan partisipasi mereka dalam RE100 dan menerima persetujuan akhir dari "Komite RE100 Korea" pada April tahun ini.

“Pabrik HMMI akan menghasilkan kendaraan 100 persen energi ramah lingkungan,” klaim Hyundai.