Tanda Anak Perlu Pakai Kacamata

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


“Ah, masa kecil-kecil sudah pakaikacamata?”. Jangan salah, anak kecil pun dapat mengalami kelainan tajam penglihatan –baik itu rabun dekat, rabun jauh, maupun permukaan kornea mata yang tidak rata– yang harus dikoreksi dengan penggunaan kacamata.

Namun, bagaimana cara mengetahui apakah anak Anda membutuhkan kacamata atau tidak, jika ia belum bersekolah serta belum dapat membaca dan menulis?

Jangan khawatir. Berikut ini gejala dan tanda gangguan penglihatan padaanak:

  1. Memicingkan Mata


Anak Anda sering memicingkan mata ketika membaca buku, bermaingadget,atau menonton TV? Jika hanya sekali dua kali, kemungkinan hal tersebut bukanlah suatu pertanda. Namun, jika ia sering memicingkan mata ketika sedang berkonsentrasi ke suatu objek, maka Anda patut curiga ia mengalami kelainan tajam penglihatan.

  1. Jarak Terlalu Dekat


Anak sering kali menonton TV atau membaca buku dalam jarak yang terlalu dekat dan keberatan bila diminta menjauh. Jika hal tersebut berlangsung terus-menerus, maka ada kemungkinan anak Anda mengalami miopia (rabun jauh).

  1. Menutup Sebelah Mata


Apabila anak sering menutup sebelah mata ketika menonton TV, membaca buku, atau bermaingadget, kemungkinan ini pertanda bahwa ia mengalami gangguan penglihatan.

  1. Sulit Melihat Detail


Tajam penglihatan yang menurun akan membuat anak kurang dapat melakukan pekerjaan detail dengan baik, seperti mewarnai, menggambar, menulis, dan membaca. Tak jarang ia tidak tahan lama ketika melakukan aktivitas tersebut, karena kendala pada penglihatannya.

  1. Sering Mengusap Mata


Anak yang sering kali mengusap atau mengucek matanya –terutama setelah beberapa lama menonton TV,gadget, atau membaca– adalah tanda ia mengalami kelelahan pada mata. Kelelahan pada mata tersebut bisa merupakan tanda mata kering karena jarang berkedip, atau dapat pula merupakan gejala gangguan penglihatan.

Jika memiliki ciri-ciri di atas, segera ajak anak untuk diperiksa oleh dokterspesialis mata. Diagnosis yang dilakukan sejak dini akan menjamin keberhasilan terapi yang lebih tinggi.

Baca Juga: