Teknologi AI Masuk ke Google Search, Bakal ‘Rombak’ Hasil Pencarian

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Google tidak tinggal diam saat tahtanya sebagai platform ‘pencari informasi’ digoyahkan dengan kehadiran ChatGPT. Dalam waktu singkat, Google mengenalkan pesaing chatbot AI tersebut dengan meluncurkan Bard.

Gak cuma itu saja, dalam acara Google I/O 2023 yang digelar Rabu malam (10/5), raksasa teknologi ini memaparkan rangkaian rencana mereka mengenai teknologi AI di platformnya, termasuk untuk meningkatkan hasil pencarian di Google Search.

Wakil Presiden Google Search, Liz Reid mendemonstrasikan implementasi AI ini di Google Search. Hasil pencariannya kemudian keluar, menampilkan tulisan/blog/news yang berkaitan dengan apa yang dicari pengguna.

Namun, ada yang berbeda. Di bawah kolom pencarian, terdapat kolom persegi panjang yang menampilkan ‘AI Generatif’ yang masih bersifat experimental.

Dalam kolom ini, muncul ringkasan yang memuat informasi terkait topik yang dicari. Dalam contoh pertanyaan pada gambar di atas, Google memberi kesimpulan jawaban akan pertanyaan yang dicari pengguna.

Kemudian, di sebelah kanan layar, terdapat 3 tautan yang menuju situs pendukung informasi dalam ringkasan tersebut.

Bentuk pencarian terbaru Google ini akan dirilis dalam waktu dekat, Amerika Serikat akan menjadi negara pertama yang mencoba Google Search dengan Generative AI ini. 

Melansir dari CNN, Kamis (11/05), pengguna juga sudah bisa ikut dalamwaiting listuntuk mencoba Google Search versi terbaru ini, dan beberapa pengguna beruntung bisa lebih dulu mencoba Generative AI di Search ini dalam beberapa minggu yang akan datang.

Google juga memperluas akses ke chatbot AI milik mereka, Bard. Chatbot ini nantinya bisa membantu pengguna melakukan tugas seperti menulis draft esai, merencanakan acara, dan memberikan ide menu makanan berdasarkan apa yang ada di lemari es.

Jika sebelumnya fitur ini hanya tersedia untuk pengguna awal melalui daftar tunggu di AS, Google akan memperluasnya ke semua pengguna di 120 negara dan 40 bahasa dalam waktu dekat.