Teknologi Tumbuhkan Rasa Percaya Masyarakat pada Asuransi

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Dok. PasarPolis)

Uzone.id- Ada banyak hal yang membuat seseorang ragu dalam membeli asuransi. Tidak sedikit orang yang khawatir akan proses yang berbelit-belit, apalagi terkait pembayaran klaim.

CEO dan Founder perusahaan insurtech tanah air PasarPolis, Cleosent Randing juga menjelaskan bahwa ada tiga masalah utama yang selama ini membuat masyarakat ragu dalam membeli asuransi.

Ketiga masalah tersebut yaitu rumitnya akses menuju produk asuransi, proses klaim yang kurang efisien, dan premi asuransi yang tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, padahal mereka merupakan kelompok yang paling rentan dan paling membutuhkan proteksi.

BACA JUGA:Cara Aktifkan Fitur Pesan Hilang Otomatis Setelah 7 Hari

Dalam pernyataan resmi yang diterimaUzone.id, Cleo menyatakan, “Masalah yang pertama dan kedua harus dipecahkan melalui proses administrasi yang mudah, mulai dari registrasi dan pembelian hingga klaim. Kedua kendala ini dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi, di mana masyarakat dapat menyelesaikan semua prosesnya hanya dalam genggaman di gadget mereka masing-masing.”

Begitu pula dengan kendala yang ketiga, ia memandang ekosistem digital yang diciptakan oleh insurtech memungkinkan kehadiran produk-produk asuransi yang murah dan dekat dengan kebutuhan sehari-hari.

Menurut Cleo, jika Industri asuransi berfokus dalam menemukan solusi dari ketiga permasalahan tersebut dan memaksimalkan potensi besar teknologi dalam prosesnya, maka penetrasi asuransi di Indonesia dapat diakselerasi dan diperluas jangkauannya hingga ke semua lapisan masyarakat.

PasarPolis sendiri telah membuktikan dampak positif teknologi terutama dalam menjangkau masyarakat, bahkan hingga ke lapisan yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan formal.

Selama 2019, PasarPolis menerbitkan lebih dari 650.000.000 polis untuk masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan asuransi, seperti pengemudi ojek online, kurir pengiriman barang, dan pelaku UMKM online, yang juga merupakan lebih dari 40 persen pelanggan PasarPolis.

Tidak hanya sebagai konsumen, PasarPolis juga melibatkan para pengemudi ojek online dan pekerja sektor informal lainnya sebagai agen PasarPolis.

“Selama masa pandemi ini banyak orang kehilangan sumber penghasilan dan mencari alternatif peluang lain. PasarPolis mencoba membantu mereka dengan menawarkan peluang sebagai agen PasarPolis,” ujarnya.

Dengan menjadi agen, mereka dapat memahami lebih dalam mengenai pentingnya asuransi. Sejak Mei 2020, sudah ada lebih dari 15.000 orang yang bergabung.

“Bayangkan ketika 15.000 orang ini menjadi jembatan menuju lebih banyak kelompok masyarakat lainnya yang sebelumnya sulit terjangkau, maka dampak positif dari perlindungan yang diciptakan pun akan lebih luas lagi,” ujar Cleo.

Bagi Cleo, catatan positif ini menunjukkan peran pandemi Covid-19 dalam mendorong pengadopsian teknologi di industri asuransi. Selain itu, pandemi juga turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi. Situasi ini merupakan saat yang tepat untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap industri asuransi.

“Teknologi pun telah membuktikan dirinya sebagai solusi kunci dalam mewujudkan hal tersebut dengan memungkinkan akses yang lebih mudah, proses lebih cepat dan efisien, serta harga premi lebih terjangkau,” tutup Cleo.

VIDEO Realme C17 Review, yang Menonjol dan Kurang