Telkom Dukung Mitratel Genjot Fiberisasi Operator Indonesia

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– PT Telkom Indonesia terus memperkuat posisi di bisnis menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel). Saat ini perusahaan sedang mengerjakan program fiberisasi untuk konektivitas antar BTS sejumlah perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia.

Program ini akan meningkatkan jumlah menara Mitratel yang tersambung jaringan fiber optic sehingga akan mempercepat proses digitalisasi di Indonesia dan menjadi langkah nyata Mitratel sebagai LeadingDigital Infrastructure Companyuntuk mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Nantinya, para pengguna internet tak perlu khawatir lagi karena mereka akan dapat menggunakan internet dengan bebas hambatan, bebas buffering, dan bebas lag (jeda).

"Telkom mendukung penuh Langkah fiberisasi yang dilakukan Mitratel lewat beragam langkah strategis. Perkembangan teknologi menuntut kebutuhan operator akan menara telekomunikasi semakin besar,” tutur Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya dalam pernyataannya yang diterimaUzone.id.

Ia melanjutkan, “peluang ini kami harapkan dapat memperkuat dan memantapkan posisi sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara nantinya. Hal ini sejalan dengan strategi yang sudah dicanangkan untuk value creation yang optimal bagi Mitratel. Fiberisasi ini tentunya juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas akses internet di seluruh Indonesia."

Dukungan TelkomGroup terhadap langkah fiberisasi Mitratel diimplementasikan melalui beberapa metode fiberisasi, di antaranya seperti berbasis capacity, hybrid capacity, & dark fiber baik yang memanfaatkan aset fiber optic Telkom maupun yang dibangun oleh Mitratel.

Diketahui, pada Desember 2021, Mitratel memperluas cakupan layanan serat optik dengan pembangunan dan penyewaan 5.700 km jaringan serat optik secara nasional.

Penguatan jaringan ini akan meningkatkan sebaran dan kualitas mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G. Dengan pembangunan ini akan menambah total 1.500 menara Mitratel yang terhubung dengan jaringan optik.

Dari semula 11.914 menara yang sudah terhubung dengan jaringan optik akan menjadi 13.414 menara Mitratel yang terhubung dengan jaringan optik. Adapun program fiberisasi Mitratel sendiri sudah mulai dilaksanakan di awal tahun 2022 ini.

“Adanya program ini seiring dengan target perusahaan untuk peningkatan competitive advantage dan menjadikan Mitratel sebagai leader di market tower bisnis melalui peningkatan tenancy ratio untuk mendukung pertumbuhan bisnis pasca dilakukannya IPO,” ucap Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko.

Ia menyambung, “ekspansi melalui berbagai kerja sama baik organic maupun anorganic mesti dilakukan karena pasar berkembang dengan cepat.”

Mitratel sendiri resmi mencatatkan sahamnya (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 22 November 2021.

Perusahaan dengan kode saham MTEL ini melepas sebanyak 23.493.524.800 saham dengan nilai keseluruhan nilai IPO mencapai Rp18,79 triliun.
Dengan masuk ke Bursa, Mitratel berharap dapat menjadi perusahaan menara telekomunikasi yang semakin besar dan independen mendukung akselerasi digitalisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.