Telkom-Kemendag Kolaborasi, Dukung Studio Game Lokal Go Global

pada 9 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon) menggandeng Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag). Kolaborasi ini guna mempercepat pengembangan industri game nasional, sekaligus mempersiapkan lebih banyak studiogamemeraih pasar dunia.

Apalagi, berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar game global tahun 2022 sebesar USD249,55 miliar atau setara Rp3.939 triliun. Di 2023, angka tersebut tumbuh 12,9 persen menjadi USD281,77 miliar atau sekira Rp4.448 triliun dan diprediksi untuk terus meningkat pada 2030 hingga USD665,77 miliar atau setara Rp10.509 triliun.

Selain itu, berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang game terbanyak di platformSteamse-Asia Tenggara pada Januari 2024. Sebanyak 256 game telah dibuat oleh studio tanah air.

 

 

Kerja sama ketiga pihak ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri game nasional di pasar domestik maupun internasional.

“Telkom sangat bersemangat membantustartupgame Indonesia untuk menjadi salah satu yang terbaik di industri game. Adanya bidang ekspor jasa dan produk kreatif di Kemendag juga menjadiboosterenergi bagi kami untuk membangun ekosistem di industri game sehingga para pelaku di industri ini semakin siap menembus pasar dunia,” kata Deputy EVP CX & Digitization Telkom, Fauzan Feisal, dalam keterangan pers.

Dalam kolaborasi ini, Indigo akan berperan dalam melakukan inkubasi bagistartupdigital dan developer game. Inkubasi tersebut meliputi pendanaan, bimbingan, mentoring, fasilitas, dan akses modal bagi studio game lokal yang terpilih oleh Indigo. 

Sementara Nuon, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten hiburan digital, bersama dengan Ditjen PEN Kemendag berperan dalam mempromosikan produk dan profil para startup melalui platform Ina Digi Export, termasuk mempromosikan industrigameIndonesia ke mancanegara melalui negara-negara perwakilan perdagangan yang dimiliki oleh Kemendag.

“Lewat kerja sama bersama Indigo dan Kemendag, kami berharap bisa meningkatkan kapabilitas studio game di Indonesia sehingga tidak hanya meraih pasar lokal, tetapi bisa masuk ke pasar regional dan pasar global. Mudah-mudahan rencana kerja yang telah disusun bisa kita lakukan dan dimudahkan,” ucap Direktur Utama Nuon Digital Indonesia, Aris Sudewo.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi mengatakan, pelaku game Indonesia diharapkan tidak kehilangan peluang dengan terus meningkatkan kualitas, daya saing untuk merebut pasar, inovatif, dan adaptif dengan situasi pasar.

 

 

“Sama seperti produk fisik lainnya, industri game harus bisa berinovasi sehingga adaptif dengan situasi pasar. Kita harus bisa  menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain. Misalnya mengangkat cerita-cerita  kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam gim,” katanya.

Sejak didirikan pada tahun 2013, program Indigo telah menginkubasi dan mengakselerasi lebih dari 200 startup digital, 17 di antaranya merupakan pengembang game lokal yang ada di Indonesia. 

Melalui program Indigo, Telkom telah membuktikan diri sebagai bagian dari industri game lokal yang memberikan kontribusi bagi PDB maupun lapangan pekerja di Indonesia.