Telkomsel Minat Ikut Lelang 'Frekuensi Emas' 700 MHz, Tapi...

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Setelah program Analog Switch Off (ASO) rampung, pemerintah berencana untuk melelang ‘frekuensi emas’ 700 MHz. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mengalokasikan sekitar lebar pita 90 MHz untuk pengoptimalan telekomunikasi. 

Telkomsel pun menyatakan ketertarikannya untuk ikut lelang frekuensi 700 MHz ini. Disampaikan Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, frekuensi radio merupakan sumber daya terbatas yang berperan penting dalam penyelenggaraan jaringanmobile broadband

Ia mengatakan, Telkomsel saat ini masih terus melakukan pengkajian mendalam dan terukur serta menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah terkait proses seleksi ke depannya.

Hal ini dilakukan untuk memastikan optimalisasi pemanfaatan frekuensi 700 MHz dalam mendukung penggelaran jaringan broadband di Indonesia.

 

 

“Kami berharap rangkaian proses penghentian siaran analog terselesaikan secara tuntas dan menyeluruh, terutama pada spektrum frekuensi yang akan dilelang/seleksi tersebut, agar terhindar dari potensi interferensi yang dapat merugikan seluruh pihak,” katanya, pada Kamis (12/10).

Lebih lanjut Saki menuturkan, Telkomsel berharap kepada pemerintah untuk kembali menyesuaikan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang dinilai sudah terlalu tinggi. Menurutnya, pemerintah perlu meninjau kembali BPH tersebut dengan melihat kondisi industri telekomunikasi saat ini.

“Telkomsel berharap pemerintah dapat menjadikan kondisi biaya frekuensi yang saat ini sudah tinggi tersebut sebagai salah satu pertimbangan untuk penetapan kebijakan biaya PNBP terkait alokasi frekuensi saat ini maupun yang akan dialokasikan ke depannya agar kesehatan industri tetap terjaga,” tegas Saki.

 

 

Sekadar informasi, pemerintah melalui Kominfo mengatakan bahwa lelang atau seleksi frekuensi 700 MHz ini akan dilaksanakan ketika proses pemadaman siaran TV analog sudah sepenuhnya selesai.

Nantinya seleksi ini menghasilkan digital dividen 112 MHz dan rencananya 90 MHz dialokasikan untuk kebutuhan telekomunikasi.