Tempat Kursus di Jepang Hadirkan Pelayan di Kelas

pada 7 tahun lalu - by

Tokyo, ibukota Jepang, dikenal sebagai pusat pendidikan dan perekonomian. Di kota ini pula terdapat banyak sekolah atau tempat kursus bagi mereka yang ingin mempelajari keahlian tertentu untuk memperdalam profesi atau mempersiapkan perubahan karier.

Hal ini tentu saja membawa persaingan antar tempat kursus untuk mendapatkan murid. Cara unik pun dilakukan, termasuk menggunakan konsep yang unik dan lain daripada yang lain.

Dikutip dariRocket News, salah satu tempat kursus di Shibuya, Gifted Academy mengusung kelas khusus bertajuk Made in Maid Family yang mencoba menarik perhatian calon murid dengan menghadirkan 'maid' atau pelayan wanita untuk menemani mereka belajar. Slogannya, 'pelayan manis lebih baik dari bos yang menyeramkan.'

Para pelayan ini diharapkan mampu membuat para murid pria rajin ke tempat kursus, dan sekaligus memotivasi mereka untuk mendalami keahlian tertentu. Materi pembelajaran dirancang untuk mendorong interaksi antar murid, dan pelayan wanita akan memberikan pertanyaan juga menawarkan bantuan.


'Servis' yang diberikan murid berseragam pelayan ini tak hanya soal menemani belajar dan memberikan motivasi, mereka juga akan menyambut para murid yang datang dengan mengucapkan "Okaeri nasaimase" atau "Selamat datang", layaknya seseorang saat masuk ke dalam rumah atau kafe.

Mereka juga tidak memposisikan diri sebagai fasilitator melainkan adik kelas, sehingga "senpai" atau "senior" jadi cara mereka menyapa para murid.

Konsep 'maid' sebelumnya lebih dikenal di kafe-kafe. Namun, 'Maid' di tempat kursus diyakini juga akan mendapat manfaat berlebih, karena mereka turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, entah itu pengetahuan soal marketing atau program komputer.

Dibanding dengan maid di kafe, tentu hal ini lebih berguna. Di kafe, para maid hanya belajar soal melukis sesuatu pada omelet dengan saus, bermain batu-gunting-kertas, dan pekerjaan umum lainnya.


Bagi mereka yang tertarik dengan kursus ala Made in Maid Family ini, calon murid per individu harus mengeluarkan biaya sebesar dua ribu yen atau sekitar Rp240.000 untuk sesi selama tiga jam. Sesi tersebut sudah termasuk satu jam waktu untuk interaksi dengan 'maid'.