Terkuak! Cara Korupsi Para Pangeran Saudi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 Berita menggemparkan datang dari Arab Saudi. Sebanyak 11 orang pangeran, empat menteri aktif dan 10 mantan menteri ditangkap oleh Komite Anti-Korupsi pimpinan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Penangkapan pada Sabtu malam, 4 November 2017 waktu setempat atau Minggu pagi waktu Indonesia.

Dari beberapa pangeran yang diciduk, salah satu yang cukup mengejutkan adalah munculnya nama miliarder dan orang terkaya Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. Dia terjerat sejumlah kasus.

Alwaleed dituding melakukan tindakan penyuapan, penggelapan dana, pencucian uang, serta penyalahgunaan wewenang.

Dikutip dariThe Straits Times, pejabat kerajaan mengatakan Pangeran Alwaleed bin Talal yang merupakan keponakan Raja Salman bin Abdulaziz dan pemilik perusahaan investasi Kingdom Holding, menghadapi tuduhan pencucian uang, penyuapan, dan pemerasan pejabat.

Pangeran Miteb bin Abdullah, yang diberhentikan dari jabatan Kepala Badan Keamanan Nasional, dituduh melakukan penggelapan.

Tuduhan lain yaitu mempekerjakan karyawan bayangan dan memberikan kontrak pada perusahaannya sendiri, termasuk pengadaan alat komunikasi walkie-talkie senilai US$10 miliar, setara Rp135 triliun, serta pengadaan perlengkapan militer anti-peluru senilai miliaran riyal.

Mantan Gubernur Riyadh, Pangeran Turki bin Abdullah menghadapi tuduhan korupsi dalam proyek kereta Metro Riyadh. Dia juga dituduh memanfaatkan pengaruhnya untuk memberikan kontrak kepada perusahaannya sendiri.

Sementara Mantan Menteri Keuangan Ibrahim Al Assaf, yang juga anggota dewan direksi perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco, dituduh menggelapkan dana proyek perluasan Masjidil Haram. Dia juga dituduh memanfaatkan kewenangan dan informasi dari pihak internal penggarap proyek untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi pembebasan lahan.

(Sah)