Terminal Bayangan Pasar Rebo Masih Jadi Idola Pemudik

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Terminal bus 'bayangan' alias tidak resmi yang berada di dekat perempatanPasar Rebo, Jakarta Timur masih menjadi idola bagi sejumlah masyarakat yang hendakmudikuntuk merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah di kampung halaman.

Ratusan pemudik terlihat berada di sisi-sisi jalan menunggu armada perusahaan otobus antar-kota antar-provinsi (PO AKAP) yang tepat untuk mengantarkan mereka ke kampung halamannya.

Sistem 'jemput bola' pun sering dilakukan oleh para kondektur PO AKAP dengan bertanya tentang tujuan daerah pemudik yang menunggu di sisi-sisi jalan.

Sistem naik dan berangkat dari terminal bayangan di Pasar Rebo ini memang beragam. Pertama, pemudik dapat membeli tiket di loket-loket yang berada di bahu jalan.

Sedangkan yang kedua, pemudik bisa juga langsung menaiki bus dan membayar ongkos kepada kondektur di dalam perjalanan.

Sejumlah armada dari berbagai PO AKAP yang terlihat mengambil penumpang di lokasi ini antara lain Primajasa, Setia Negara, MGI, Marita, Lorena, Karunia Bakti, Gunung Harta, Doa Ibu, Sugih Jaya, Jaya, dan Askaria.

Ada pun tujuan sejumlah PO ini adalah daerah-daerah yang berada di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur seperti Merak, Purwakarta, Cimahi, Tasikmalaya, Sukabumi, Kuningan, Garut, Cianjur, Singaparna, Pagaden, Pamanukan, Ponorogo.

Salah satu pemudik, Iwan (30), mengaku lebih memilih terminal bayangan di Pasar Rebo sebagai titik awal keberangkatan ke kampung halaman karena lebih cepat bila dibandingkan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan.

Menurutnya, berangkat dari Terminal Kampung Rambutan akan memakan waktu lebih lama sekitar satu jam untuk menunggu bus berangkat.

"Karena dari sini lebih cepat, kalau dari Kampung Rambutan harus menunggu satu jam," kata Iwan saat ditemui CNNIndonesia.com di sekitar Pasar Rebo, Selasa (13/6).

Untuk nominal tarif, Iwan mengaku, tidak ada perbedaan antara berangkat dari Terminal Kampung Rambutan atau terminal bayangan Pasar Rebo. Dia juga berkata, jaminan memperoleh tempat duduk bila berangkat Terminal Kampung Rambutan juga tidak ada.

Namun demikian, Iwan berkata, tempat duduk bukan suatu hal yang menjadi masalah bagi dirinya. Dia mengaku bersedia berdiri hingga ke kampung halamannya, Cianjur, yang diperkirakan akan memakan waktu perjalanan selama tiga jam.

"Tarif sama saja, kalau dari sana juga belum tentu dapat duduk," tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan bahwa pemudik diimbau tidak berangkat ke kampung halaman dari terminal bayangan seperti yang ada di Pasar Rebo.

Salah satu alasannya, apabila berangkat dari terminal bayangan, penumpang tidak dapat memastikan kondisi kendaraan dan kesehatan pengemudi.

DKI Jakarta memiliki empat terminal utama yaitu Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga telah menyiapkan sebanyak lima terminal bus bantuan yang bisa digunakan pemudik untuk pulang ke kampung halaman yakni di Pinang Ranti, Muara Angke, Grogol, Lebak Bulus, serta Rawamangun.

Berita Terkait