Terompet Bisa Menularkan Difteri? Ini Kata Dokter

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Terompet dan tahun baru tak dapat dipisahkan. Mainan satu ini kerap menjadi barang wajib untuk merayakan pergantian tahun.

Namun di balik gempita yang dihasilkan terompet, ada kekhawatiran dari masyarakat akan risiko penularan berbagai virus maupun bakteri termasuk difteri.

Menanggapi kekhawatiran ini Dr Anis Karuniawati PhD. SpMK (K) dari FKUI RSCM mengatakan bahwa kuman penyebab difteri yakni Corynebacterium diphteriae menular melalui percikan lidah. Secara teori, kata dia, ketika penderita difteri meniup terompet maka percikan ludah akan melekat pada permukaan terompet.

Hal yang menjadi perhatian adalah umumnya dalam proses pembuatan terompet, pengrajin akan mencoba meniup terlebih dahulu untuk mendengar suara yang dihasilkan terompet itu sebelum dijual.

"Yang ditanya, kuman difteri bertahan di terompet berapa lama? Pada prinsipnya bakteri suka dengan kelembapan jadi kalau lembab bisa bertahan hidup. Sedangkan dalam kondisi kering tentu juga membutuhkan waktu satu hingga dua hari hingga mati," ujar Anis.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI, FINASIM dari FKUI RSCM membenarkan risiko penularan bakteri atau virus melalui terompet. Namun ia mengingatkan bahwa penyakit akibat virus maupun bakteri sebenarnya bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi.

"Sebenarnya kan nggak cuman difteri, TBC, influenza juga bisa ditularkan melalui terompet yang dipakai bergantian. Jadi vaksinasi memang sangat membantu untuk membentuk antibodi. Jangan lupakan pencegahan lain dari berbagai aspek seperti meningkatkan daya tahan tubuh dari konsumsi makanan sehat," tambah Iris.