Terseret Skandal Pengujian Mobil, Yamaha Diselidiki Dugaan Pelanggaran

pada 7 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Tidak hanyaskandal pengujian mobil, pemerintah Jepang juga meminta sejumlah merek sepeda motor untuk melakukan invstigasi terkait dugaan pelanggaran uji tipe sepeda motor.Yamahasalah satunya.

Yamaha Motor Co., Ltd.mengakui telah melakukan penyimpangan prosedur dalam pengujian sepeda motor di Jepang.

 

 

Ini menyusul permintaan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyelidiki dugaan adanya pelanggaran.

Pabrikan berlogo garpu tala itu menerima perintah dari MLIT Jepang untuk menyelidiki apakah ada aktivitas penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan. Yamaha diminta untuk melakukan penyelidikan internal.

"Akibatnya, ditemukan kasus-kasus yang tidak sesuai dalam dua uji sertifikasi, dan kami melaporkan rincian dan tindakan di masa depan kepada Kementerian pada tanggal 31 Mei. Kami menangani kasus yang tidak pantas ini dengan serius dan sangat menyesalinya. Kami dengan tulus meminta maaf karena telah merusak kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, pihak terkait lainnya, dan pemangku kepentingan lain di sekitar perusahaan kami. Selain itu, kami telah menguji ulang kendaraan yang saat ini ditangguhkan pengirimannya serta kendaraan yang telah dikirim di masa lalu setelah laporan kasus yang tidak sesuai, dan memastikan bahwa tidak akan ada masalah dalam penggunaan sebenarnya," tulis Yamaha dalam siaran persnya.

Pertama terkait pengujian kebisingan. Dalam pengujian kebisingan ini ditemukan bahwa knalpot (muffler) yang terbuat dari bahan peredam suara glass wool dikondisikan agar berada dalam kondisi normal untuk penggunaan di jalan raya.

Pada saat proses pengkondisian itu, penanggung jawab uji sertifikasi menggunakan bahan peredam suara glass wool selain yang ditentukan, karena alat uji meleleh akibat panas pada saat proses pengkondisian.

Penguji sertifikasi secara keliru menentukan bahwa boleh saja mengubah keluaran mesin untuk menghindari melelehnya peralatan uji, selama hal itu tidak mempengaruhi daya tahan dan kerusakan bahan glass woolserta memenuhi kondisi pengujian, seperti tekanan gas buang , durasi, dan jumlah siklus pengujian.

"Kami telah menguji ulang semua model kendaraan saat ini yang mengalami kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ditentukan dan dipastikan bahwa semuanya memenuhi standar. Kami saat ini telah menangguhkan pengiriman produk yang terkena dampak. Kami akan menyerahkan hasil pengujian ulang kepada otoritas terkait dan berkonsultasi dengan mereka, serta mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, tidak ada kasus yang terkonfirmasi yang dapat menyebabkan masalah dalam penggunaan sebenarnya untuk kendaraan yang pengirimannya ditangguhkan dan untuk kendaraan yang telah dikirim," tulis Yamaha.

Dalam penyimpangan ini, motor yang terdampak adalah Yamaha YZF-R1.

Masalah kedua adalah penyimpangan pada uji tekanan suara klakson. Saat mengajukan permohonan jenis kendaraan, nomor sasis kendaraan selain yang dilakukan pengujian dicantumkan pada dokumen permohonan.

Karena kesalahpahaman aturan, penanggung jawab permohonan tidak menyerahkan tabel alokasi dan menyerahkan dokumen permohonan dengan nomor sasis kendaraan selain yang diuji.

 

 

"Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait mengenai produk yang terkena dampak. Kami juga memahami bahwa tidak ada masalah dengan penggunaan sebenarnya dari kendaraan yang terkena dampak," sebut Yamaha.

Dalam kasus ini, motor yang terdampak adalah Yamaha YZF-R3 dan Yamaha TMAX.