Tesla Ogah Bikin Pabrik di Indonesia Karena Gak 100% Energi Bersih
Uzone.id- Ekosistem mobil listrik di Indonesia sudah cukup besar dibangun dalam beberapa tahun belakangan ini. Meski demikian, salah satu produsen mobil listrik Tesla masih belum mau membangun pabrik mobil listriknya di Indonesia.
Padahal pemerintah Indonesia sudah optimis soal investasiTesladi Tanah Air. Pendekatan ini sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2020. Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beberapa kali melakukan pertemuan dengan Bos Tesla yakni Elon Musk.
Bahkan beredar kabar mengenai minat Tesla membangun Gigafactory atau pabrik mobil listrik besar di Indonesia. Namun hingga sekarang belum terwujud investasiElon Muskuntuk pabrik Tesla.
Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi atau Kepala Badan Kooridinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan alasannya. Salah satunya karena industri di Indonesia belum menggunakan energi bersih.
"Saya contohkan mungkin Tesla kebetulan sayainvolvelangsung dengan pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang mereka mengalihkan investasi bukan ke kita karena mereka bilang mau sebagai (pabrik) EV car, semuanya ingin bersih. Tetapi kalau mereka masuk kawasan industri di kita, tetapi energinya masih difossil fuel base energykayakcoal, enggakin linedengan visi mereka," ujar Rosan saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari siarang langsung Youtube Komisi VI DPR RI Channel.
Rosan pun membandingkan dengan industri di Vietnam yang sudah beralih ke energi bersih. Menurutnya di Vietnam sudah 62 persen menggunakan energi dari hidrogen, solar, tenaga surya, tenaga angin, dan lain-lain.
"Di Vietnam untuk industrial park-nya untuk kawasan ekonominya, itu kebanyakan sudah lebih dari 62 persen itu dengan tenaga clean energy, hidro, solar, tenaga surya, tenaga angin, dan lain-lain. Karena itu adalah permintaan dari global," ungkapnya.
Seperti yang pernah diberitakanUzone.id, Elon Musk sempat datang ke Indonesia dalam menghadiri World Water Forum di Bali. Kala itu, Musk ditemui langsung oleh Menteri Luhut untuk menawarkan investasi pabrik baterai.
"Kami mengajukan tawaran, mungkinkah di sini dibangun pabrik baterai EV, prekursor katoda. Dan dia (Elon Musk) akan mempertimbangkannya," ujar Luhut dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu.
Elon Musk sendiri sudah mengatakan memang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Namun dirinya tidak menjelaskan secara detail apa investasinya dan kapan akan dilakukan.
"Ke depannya, dalam jangka waktu panjang, perusahaan saya memungkinkan, sangat memungkinkan untuk berinvestasi di Indonesia. Kami ingin menyimpan kabar tentang itu untuk kesempatan lainnya," ujar Elon Musk.
Saat Indonesia masih tidak mendapatkan kepastian dari Elon Musk, Tesla sudah membangun beberapa fasilitas mereka di beberapa negara ASEAN. Terdapat dua negara yang dipilih Tesla untuk berinvestasi saat ini yakni Malaysia dan Thailand.