Test Drive Daihatsu All New Xenia, Melibas Tanjakan Yogyakarta - Semarang
Uzone.id-Perubahan yang terbilang radikal akhirnya dilakukan oleh Daihatsu terhadap low MPV andalannya, Xenia. Setelah sempat meredup dalam beberapa waktu terakhir, ini kah saatnya Xenia bangkit?
Selama hampir dua dekade Xenia sebuah low MPV yang identik dengan penggerak roda belakang, kini memindahkan sistem penggeraknya dari belakang ke depan alias Front Wheel Drive.
Langkah kontroversial tersebut pun langsung mengundang pro dan kontra, terlebih saat ini masih banyak anggapan mobil berpenggerak belakang lebih jago nanjak dan mobil penggerak depan gak bisa nanjak. Benarkah itu semua?
BACA JUGA: Yamaha XMax Baru Kabarnya Meluncur di 2022, Desain Bakal Mirip TMax?
Nah, kami pun mendapatkan kesempatan untuk menguji langsung All New Xenia. Unit yang kami gunakan adalah tipe R ADS dengan transmisi otomatis CVT.
Ruang kabin lebih nyaman
Rasanya, gak perlu lagi kita membahas perubahan apa saja yang ada di bagian eksterior dari Xenia. Kami pun akan lebih fokus untuk merasakan apa saja yang ada di dalam kabinnya dan bagaimana rasanya berada di dalam kabin Xenia generasi terbaru ini.
Semua layout dan desain ruang kabinnya berubah. Terutama bagian dasboard yang sekarang dibuat lebih atraktif, meski kami akui, secara build quality, harus banyak penyempurnaan dari Daihatsu agar nuansa mewah makin terasa.
Layar sentuh 9 inci yang sudah terkoneksi dengan Android Auto, juga fitur penting Arround view monitor yang bisa memantau 360 derajat sekeliling mobil, berfaedah sekali fitur ini.
Kemudian yang juga jadi perhatian kami adalah, banyak sekali tempat penyimpanan di keseluruhan kabin, yang tentu saja berfaedah untuk semua penumpang.
Begitu juga dengan soket pengecasan yang tersedia mulai dari baris depan sampai baris belakang.
Sepasang jok depan pun kami rasakan makin nyaman dan terasa makin tebal. Posisi duduknya masih mirip dengan generasi sebelumnya. Meski jok di belakang, kurang sama kenyamanannya dengan di depan.
Satu lagi yang membuat ruang kabin Xenia terbaru ini menyenangkan, terasa lebih luas berkat menghilangnya gardan di bagian tengah lantai, sehingga membuat lantai terasa lebih rata dan berkesan lega.
Rasa berkendara berubah drastis
Sekarang yang gak kalah bikin penasaran adalah bagaimana rasa berkendaranya. Pada bagian ini pun, kesimpulan awal kami, karakter berkendaranya sudah berubah drastis.
Xenia yang baru ini menggunakan mesin yang sama, kebetulan kami menggunakan yang berkapasitas 1.500cc Dual VVTi. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 104 dk/6.000 rpm dan torsi 136 Nm/4.200 rpm.
Diatas kertas torsinya terbilang lebih kecil dari sejumlah kompetitornya. Tapi di atas permukaan jalan, ada hal berbeda yang kami rasakan.
Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi DCVT atau Dual CVT kalau kata Daihatsu. Transmisi jenis ini diklaim Daihatsu menawarkan sensasi berkendara yang lembut namun tetap bertenaga dan pastinya hemat bahan bakar, karena gak hanya terdiri dari Belt tapi juga dipadukan dengan gear.
Rasanya ketika pedal gas di injak? Ya memang benar, lembut. Bahkan kalau kita menginjak pedal gas lebih dalam, raungan mesin akan makin terdengar. Namun, tenaga yang ditawarkan saat berakselarasi kami rasa cukup.
Transmisi CVT barunya ini cukup baik merespon kemauan pengemudi dan bisa menyesuaikan kebutuhan power baik saat cruising maupun saat harus menyalip.
Dan kalau ingin “power” tambahan, kita bisa memainkan mode manual artifisialnya, yang membuat putaran mesin lebih tinggi, sehingga akselarasi lebih responsif. Perpindahan gigi yang dirasakan juga cukup responsif dan gak lemot.
Kami mulai terkesan dengan kemampuan mesin dan transmisi baru dari Xenia ini saat melewati rute yangb lumayan ekstrem di kawasan Magelang.
Tanjakan, turunan curam, dan berkelok, ditambah kondisi saat itu sedang hujan. Maka lengkap sudah kondisi yang bisa memberikan pembuktian pada performa dari Xenia terbaru ini.
Anggapan kalau transmisi CVT bakal membuat mobil terasa lemot, ternyata tidak juga. Dan anggapan lain kalau mobil berpenggerak depan ngos-ngosan saat di tanjakan, ini pun tidak terjadi pada Xenia terbaru ini.
Xenia cukup baik melibas tanjakan baik dengan ancang-ancang terlebih dahulu, maupun ketika harus stop n go di tanjakan. Semuanya berhasil dilewati dengan baik.
Apa rahasianya? Bambang Supriyadi, Technical Service Division Head Astra Daihatsu Motor coba memberikan penjelasan kenapa tidak seperti kompetitornya, meski sama-sama sudah berpenggerak depan, Xenia tetap sanggup melibas tanjakan.
“Kita melakukan penyesuaian berdasarkan riset dari kebiasaan konsumen saat melibas tanjakan, itu semua kami lakukan di RnD yang ada di Indonesia, jadi lebih cocok dengan kondisi sebenarnya,” bebernya.
Bambang menjelaskan lebih lanjut, kebanyakan orang Indonesia hanya menginjak pedal gas 20-40 persen saat melibas tanjakan, karena kalau lebih dari itu, roda mobil akan spin dan kehilangan traksi yang akhirnya mobil gagal menanjak.
Nah, pada posisi pedal gas hanya 20-40 persen tersebut lah, Daihatsu melakukan maping ECU untuk menambahkan torsi, sehingga performa mobil saat menanjak tetap baik. Ditambah, ada setingan gear ratio yang dirubah dari model sebelumnya.
Handling dan bantingan suspensi lebih baik
Setelah puas merasakan performa mesin, sekarang bagaimana handling dan respon dari setingan suspensi yang baru pada Xenia ini. Dalam hal ini pun, terjadi perubahan signifikan.
Dengan platform DNGA terbarunya, memungkinkan Daihatsu memangkas bobot mobil secara keseluruhan, sehingga mobil terasa lebih ringan saat dikendarai.
Memang, respon setir sangat ringan sekali, sehingga feedback menjadi berkurang. Tapi untuk di perkotaan, tentu setir yang sangat ringan ini jadi berfaedah.
Platform DNGA ini juga membuat kami merasakan Xenia jadi lebih lincah dan gesit saat bermanuver. Traksi roda ke permukaan jalan juga terasa lebih menggigit, meski diatas kecepatan 100 km perjam, gejala mobil melayang mulai terasa.
Dengan sassis yang lebih kaku,m ditambah setingan suspensi belakang yang direvisi, membuat gejala mantul-mantl yang jadi khas pada generasi sebelumnya sudah menghilang.
Saat melewati jalan bergelombang, di dalam kabin terasa nyaman dan minim guncangan. Pun begitu ketika melibas jalan rusak atau polisi tidur, sudah tidak terasa lagi bagian belakang yang mantul-mantul, meski jadinya terasa lebih keras, karena rebound-nya dibuat lebih keras.
Secara keseluruhan, Xenia terbaru ini lebih menyenangkan untuk dikemudikan. Transmisi CVT nya cukup baik merespon, handlingnya yang makin baik dan redaman suspensi yang makin nyaman.
Kesimpulannya Xenia layak naik kelas
Gak salah kalau kami berpendapat, Xenia terbaru ini layak naik kelas, karena sudah tidak begitu terasa kesan murahannya. Semua yang ditawarkan seolah dipikirkan dan dipertimbangkan secara serius.
Dan dengan tawaran harga yang juga cukup kompetitif, dibawah Rp250 jutaan, untuk sebuah mobil keluarga seperti ini, rasanya Xenia terbaru makin value for money untuk dimiliki.
VIDEO Test Drive Daihatsu Xenia: