Thailand Tak Takut Ribuan Suporter Timnas Indonesia U-16
Kapten Timnas Thailand U-16 Thanarin Thumsen tak gentar menghadapi tekanan ribuan suporter tuan rumah ketika menghadapi Timnas Indonesia U-16pada final Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8).
Timnas Thailand U-16 lolos ke partai puncak usai mengalahkan Myanmar dengan skor 1-0 di Stadion Gelora Delta pada Kamis (9/1). Di hari yang sama, Timnas Indonesia U-16 menumbangkan Malaysia dengan kemenangan tipis 1-0.
"Pertemuan dengan Indonesia ini adalah yang terakhir dalam turnamen Piala AFF U-16 2018. Kami akan membawa pulang gelar juara ke Thailand," kata Thumsen seperti yang dikutip dari situs resmi Asosiasi Sepak bola Thailand pada Sabtu (11/8).
"Soal suporter tuan rumah, kami harus mengesampingkan mereka yang berada di luar lapangan. Ada 11 orang di dalam lapangan yang perlu kami hadapi dengan penuh konsentrasi," ucapnya menambahkan.
Timnas Indonesia U-16 selalu mendapat dukungan ribuan suporter dalam perjalanan mereka di Piala AFF U-16. Stadion berkapasitas hingga 35 ribu penonton tersebut selalu penuh.
"Dalam menghadapi penggemar yang banyak, tidak hanya kapten dan pelatih tapi semua yang ada di tim ini butuh bantuan [untuk menghadapi tekanan suporter]. Pertandingan ini adalah yang terakhir. Kami harus berjuang hingga titik darah penghabisan untuk menjadi juara," ucap pemain berusia 16 tahun dari Bangkok United Academy tersebut.
Thumsen mengakui mengalahkan Timnas Indonesia U-16 bukan hal yang mudah. Ia menilai permainan tim asuhan Fakhri Husaini itu cukup cepat.
"Penting bagi kami untuk mencoba bermain cepat juga, dan menyelesaikannya [gol] dengan tajam," ucapnya melanjutkan.
Hingga saat ini, Thailand tercatat mengoleksi tiga gelar juara di kancah Piala AFF U-16, yaitu pada tahun 2007, 2011, dan 2015. Pada perhelatan tahun lalu, Thailand U-16 harus puas menempati peringkat kedua menyusul kekalahan adu penalti dari Australia U-16 di partai pamungkas.
Tahun ini, Thailand menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan. Tim muda Gajah perang hanya kebobolan dua kali.