Throwback Movie: ‘2001: A Space Odyssey’ dan Tuduhan Hoaks Pendaratan di Bulan

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 Uzone.id- Film fiksi ilmiah karya Stanley Kubrick, ‘2001: A Space Odyssey’ pada 2 April kemarin merayakan hari peringatan 50 tahun sejak ia dirilis pada 1968 silam.

Selain dianggap sebagai salah satu film terhebat sepanjang masa, ‘2001: A Space Odyssey’ turut diterpa oleh teori konspirasi yang mengaitkan pencapaian besar dari pemerintah Amerika Serikat: pendaratan di Bulan.

Film klasik ini betul-betul genius pada masanya, khususnya dari sisi teknis seperti efek visual yang menakjubkan, sinematografi,lighting, hingga detail lain seperti pulpen melayang di udara saat berada di luar angkasa.

‘2001’ disebut sebagai pioner genresci-fidi industri perfilman karena teknik sublim dari Kubrick dalam merealisasikan lanskap dan lingkungan di luar angkasa.

Mulai dari menggunakan miniatur, projektor, hinggamap painting. Semuanya dikemas begitu rapi.

Dalam edisithrowback moviekali ini, gue mau menyegarkan kembali ingatan kalian tentang film klasik ini. ‘2001’ menyuguhkan empat cerita yang dibagi sesuai subjudul masing-masing, yaituThe Dawn of Men, TMA-1, Jupiter Mission,danJupiter and Beyond the Infinite.

Gakbisa dipungkiri, bagian yang sering diperbincangkan oleh orang banyak terletak di segmenTMA-1.

Bagian ini pula yang menjadi awal mula Kubrick dituduh membantu pihak NASA membuat adegan pendaratan Bulan oleh Apollo 11 yang bersejarah itu.

Baca juga:Throwback Movie: 5 Fakta Menarik Tentang Film 'Titanic'

SegmenTMA-1seperti yang kita tahu, secara garis besar menceritakan tentang penemuan objek bernama monolith yang terkubur di bawah permukaan Bulan. Dr. Heywood R. Floyd (William Sylvester) dan timnya diutus oleh pemerintah AS menuju Bulan untuk menyelidiki monolith tersebut.

Selama adegan di bagianTMA-1, Kubrick memang memperlihatkan lanskap di Bulan yang penuh pasir dan kering permukaannya. Selama misi di Bulan itu, latar dan akting karakter Floyd dan timnya dibikin seapik mungkin, sehingga penonton (pada masanya) betul-betul percaya bahwa mereka sedang berada di Bulan.

Terus apa hubungannya dengan pendaratan di Bulan oleh tim Apollo 11 berisi Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins? Kenapa Kubrick dituduh?

Ada sejumlah teori konspirasi dari berbagai sumber yang dibuat oleh berbagai orang, mulai dari mereka yang fanatik dengan hal-hal konspirasi, para pemerhati dunia astronomi, dan lain sebagainya.

Pertama, banyak yang merasatiming-nya pasbanget.

‘2001’ dirilis pada 1968, sedangkan pendaratan di Bulan oleh awak Apollo 11 jatuh pada Juli 1969. Hanya berselang satu tahun saja.

Mereka yang mencurigai keterlibatan Kubrick dalam misi penipuan publik tentang pendaratan di Bulan itu pun ramai-ramai menyebar prasangka bahwa selain memang memproduksi film ‘2001’, Kubrick dianggap sekalian mempersiapkan set dan keperluan syuting pendaratan Bulan NASA di studio.

Kedua, teknik dan pengambilan gambar dari NASA dianggap mirip dengan gaya Kubrick.

Poin ini memang sulit untuk dibuktikan secara pasti. Namun para penggila teori konspirasi bilang, mereka begitu memperhatikan teknik, cara pengambilan gambar, trik kamera, hingga detail kecil seperti lokasi dan bentuk lekukan Bulan yang mereka yakini persis dengan ‘2001’.

Ngomong-ngomong, kalau kamu sampai sini bingung, begini latar belakangnya. Mereka yang mempopulerkan konspirasi ini menyatakan, Kubrick memang dekat dengan pihak NASA, khususnya di proses produksi ‘2001’ karena Kubrick meminjamfootagedan sejumlah gambar Bulan yang dihasilkan oleh satelit NASA.

Nah, dari situ, mereka percaya bahwa NASA semakin mudah untuk merekrut Kubrick menggarap video palsu pendaratan di Bulan oleh Armstrong dan Aldrin.

Tetap saja,gakada (atau belum ada) yang bisa membuktikan hal itu benar.

Ketiga, Kubrick ‘sengaja’ memberi petunjuk tentang keterlibatannya dalam rekayasa pendaratan di Bulan melalui detail-detail di film horor besutannya, ‘The Shining’.

Mereka yang mengaitkan film horor ‘The Shining’ dalam konspirasi Kubrick membantu rekayasa pendaratan di Bulan, sungguh lah niatbanget.

‘The Shining’ yang dirilis pada 1980 dan diadaptasi dari novel Stephen King ini secara singkat bercerita tentang seorang penulis bernama Jack Torrance (Jack Nicholson) yang sengaja menginap di hotel terpencil bersama keluarganya agar ia bisa konsentrasi menulis sebuah cerita.

Sayangnya semuanya tidak berjalan dengan baik, pria itu semacam kerasukan ‘roh’ jahat dan melakukan aksi kekerasan kepada keluarganya.

Penasaran detail apaajadari ‘The Shining’ yang dimasukkan ke dalam teori konspirasi ini?

Satu, baju hangat sang anak bernama Danny yang bergambar roket Apollo 11.

Dua, karpet lantai hotel itu khusus didesain motif geometris yang bentuknya dianggap mirip dengan situs pendaratan Apollo 11.

Tiga, di area dapur hotel terlihat ada makanan buah kaleng merk Tang.

Konon, Tang adalah salah satu makanan yang harus dibawa para awak astronaut NASA ke antariksa.

Empat, kamar hotel yang dimasuki oleh Danny adalah kamar nomor 237.

Padahal sesuai novel, nomor kamarnya itu seharusnya 217. Klaim konspirasi bilang, Kubrick sengaja mengubah angkanya untuk mereferensikan jarak antara Bumi dan Bulan, yakni 237 ribu mil. Padahal, ada bantahan yang mengatakan, jarak yang sebenarnya adalah 238 ribu mil.

Sisanya, mereka mengaitkan sejumlah properti di kantor manajer hotel tempat Torrance dan keluarga menginap. Di sana terlihat ada dua patung kecil berbentuk burung elang.

Berdasarkan teori konspirasi yang beredar, hal ini adalah referensi dari simbol misi Apollo 11 yang bergambar elang.

Pun begitu dengan modul berawak yang dikendarai awak Apollo 11, kendaraan itu bernama Eagle (artinya elang).

Sementara sang manajer terlihat mengenakan setelan jas berwarna biru tua, kemeja garis-garis merah dan putih, serta dasi merah -- warna yang merepresentasikan Amerika Serikat.

Dengan kata lain, teori konspirasi ini percaya, Kubrick memberi petunjuk bahwa ‘The Shining’ seperti menceritakan tentang dirinya sendiri.

Torrance merepresentasikan dirinya yang terbebani dengan proyek yang membuatnya ‘gila’ karena tanggung jawab yang besar, sedangkan manajer hotel itu melambangkan pemerintah AS.

Sekilas terdengar konyol memang teori konspirasi tersebut. Hingga ia wafat pun, Kubrick tidak pernah bilang atau mengkonfirmasi bahwa ia tidak melakukan rekayasa pendaratan Bulan bersama pihak NASA.

Tapi paling enggak, anak perempuannya, Vivian Kubrick pada 2016 lalu mempublikasikan pernyataan pribadinya melalui Twitter terkait tuduhan keterlibatan sang ayah di dalam hoaks itu.

Vivian terlihat muak. Ia bilang, “ada banyak sekali konspirasi nyata yang terjadi dalam sejarah. Tapi mengklaim bahwa pendaratan di Bulan direkayasa dan difilmkan oleh ayah saya? Saya betul-betul gak ngerti!!?

Di dalam pernyataan yang memang bernada emosi itu, Vivian pun menutupnya dengan kalimat, “saya hidup dan bekerja bersama dengan ayah saya, jadi mohon maaf atas pernyataan saya berikut ini: hal yang disebut sebagai sebuah ‘kebenaran’ oleh para orang sinting -- bahwa ayah saya berkonspirasi dengan pemerintah AS untuk merekayasa pendaratan Bulan -- adalah betul-betul sebuah kebohongan yang tidak masuk di akal.”

Kalau kamu ingin kembali merinding oleh kehebatan Kubrick menggarap ‘2001: A Space Odyssey’,monggotonton ulang.

Untuk sebuah karya film di era 1960an, film fantasi ini memang sangat megah, salah satu pendukungnya terletak pada musikscore‘Thus Spoke Zarathustra’ karya Richard Strauss dan ‘Requiem’ karya Gyorgy Ligeti.