Lewatkan Makan Malam dapat Bakar Lemak Lebih Cepat, Benarkah?

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Melewatkan waktu makan malam seringkali dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk menurunkan berat badan. Hal inipun diamini oleh penderita obesitasi di New Orleans, Amerika. 

Menurut sebuah studi, mereka menunjukkan bahwa melewatkan waktu makan malam memang memiliki efek kesehatan yang baik. Studi tersebut menyimplkan bahwa individu yang kelebihan berat badan dan menyantap makan siang, serta tidak makan di malam hari melaporkan adanya sedikit perubahan pola rasa lapar, dan dapat membakar lebih banyak lemak di malam hari.

Mengenai penelitian tersebut, Courtney Peterson, salah satu peneliti memaparkan ketidakyakinannya. Meskipun saat ini mereka meneliti pengaruh makan malam terhadap perubahan pola makan, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Kami perlu melakukan penelitian yang lebih besar untuk mengetahui secara pasti perubahan pola makan, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut," ujar Peterson kepada News Daily. 

Meskipun dianggap lebih banyak membakar lemak di malam hari, namun nampaknya tidak meningkatkan pembakaran lemak secara keseluruhan. Oleh karena itu, pola makan jadwal makan belum bisa dipastikan mampu mempengaruhi penurunan berat badan secara umum.

Hal ini karena hasilnya tidak menunjukkan hubungan yang jelas antara makan di malam hari dengan penurunan berat badan. Banyak yang beranggapan jika makan di malam hari tetap dibutuhkan tubuh agar mendapat asupan nutrisi yang cukup.

Sebelumnya, efek tidak makan pada waktu tertentu yang menyebabkan penurunan berat badan terbukti berhasil dalam percobaan yang dilakukan ke hewan pengerat. menurut Peterson, hal tersebut masih terlalu dini jika menyimpulkan akan bekerja pada tubuh manusia.

"Mempraktikan kebiasaan makan pada waktu tertentu dan menguranginya secara keseluruhan dapat pula menjadi pilihan yang layak dicoba. Itu bisa digunakan untuk tujuan jangka pendek atau panjang, dan sejauh ini masih aman untuk orang dewasa, walaupun ibu hamil dan anak-anak tidak dianjurkan untuk mencobanya," tutup Peterson.