Tidak Seperti Milenial, Generasi Z Mengalami Kecemasan di Era Digital
Uzone.id- Tidak seperti milenial, generasi Z (orang-orang yang berusia antara 13-23 tahun) lebih mengalami kecemasan saat ini. Demikian menurut laporan terbaru yang Uzone.id terima dariKaspersky Lab.
Menurut laporan dari perusahaanglobal cybersecurityyang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun itu, sebagian besar kaum muda mengaku bahwa mereka khawatir akan sesuatu dalam hidup mereka.
Dengan dunia yang didominasi oleh informasi dari media online dan media sosial, hampir setengah dari Generasi Z mengatakan lebih cemas terhadap penampilan mereka, daripada masa depan karir, uang, terorisme, dan perundungan.
Baca:Jangan Sembarangan, Suntik Kurus Sendiri Bisa Berakibat Fatal
Studi ini mengungkapkan bahwa perasaan cemas atau kekhawatiran dapat memengaruhi perilaku anak muda, termasuk bagaimana cara mereka menggunakan media sosial.
Sebagai contoh, cukup umum bagi generasi Z untuk membangun persepsi yang sempurna terkait penampilan. Kebanyakan anak muda juga menghabiskan setengah jam untuk mengedit gambar atau video mereka, sebelum mengunggahnya ke media sosial. Alasannya, yaitu untuk menciptakan citra yang sempurna.
Temuan penting lainnya dari studiKaspersky Lab, yaitu generasi Z perempuan memiliki rasa tidak aman lebih tinggi, daripada laki-laki. Perempuan lebih mengalami kecemasan terhadap penampilan mereka, dibandingkan laki-laki.
Baca:Kamu dan Pacar Menggendut Bersama? Itu Tanda Hubungan Bahagia
Hampir dua kali lipat jumlah generasi Z perempuan, bila dibandingkan dengan generasi Z laki-laki, mengaku mengubah kebiasaan makan. Konten terkait penampilan dan kebugaran di media sosial membuat perempuan muda merasa lebih buruk, daripada laki-laki muda.
Bahkan, kelompok perempuan mengaku kerap membatalkan acara-acara perkumpulan dalam satu tahun terakhir, karena kecemasan sosial.
Fakta lainnya yang tidak kalah lebih penting dari studiKaspersky Lab, yaitu Generasi Z tidak berusaha mencari bantuan untuk mengatasi kecemasan mereka. Mayoritas kaum muda tidak mengunjungi dokter atau psikolog untuk berkonsultasi tentang cara mengatasi kecemasan mereka.
Baca: Ini Kiat Menurunkan Risiko Serangan Jantung pada Usia Produktif
Sementara itu, banyak anak muda berjuang menghadapinya, dan mereka juga tidak yakin tentang bagaimana menangani perasaan cemas.
Bila mengalami hal yang sama seperti hasil studi di atas, kamu dapat segera mencari bantuan dengan berkonsultasi kepada orang terdekat atau ahli. Atau, kamu bias bergabung dengan beberapa komunitas yang fokus pada isu kesehatan mental.