Tiga Kapal Perang China Bikin Pelabuhan Sydney Heboh

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Warga Australia yang sedang menikmati pagi yang cerah di musim dingin dikejutkan oleh tiga kapal perang China yang mendekat ke pelabuhan Sydney. Perdana Menteri Australia bahkan harus mengeluarkan pengumuman untuk meredakan kehebohan.

Kedatangan kapal-kapal perang berbendera China yang membawa 700 pelayar memang mengejutkan, terutama setelah semakin meningkatnya kecemasan atas kekuatan militer China.

"Ini memang mengejutkan buat pihak lain, tapi tidak bagi pemerintah," kata Perdana Menteri Scott Morrison, coba meredakan ketegangan. "Kami telah mengetahui hal ini selama beberapa waktu terakhir."


Morrison menggambarkan kedatangan kapal-kapal perang itu sebagai kunjungan balasan karena kapal Australia pun pernah mengunjungi China.

"Mereka baru saja kembali setelah menghadapi operasi pemberantasan narkoba di Timur Tengah."

Kapal yang terlihat di pelabuhan Sydney itu merupakan Kunlun Shan, kapal pendaratan kelas Yuzhao, kapal Luoma Lake yang mengisi ulang perbekalan, dan Xuchang kapal perang moderen yang diyakini dilengkapi oleh alat tempur udara dan sistem anti-rudal kapal selam.


Waktu kedatangan ketiga kapal perang ini pun sempat dipertanyakan, karena hanya berselang satu hari sebelum peringatan 30 tahun demonstrasi Tiananmen.

Saat itu, rezim yang berkuasa menembaki ratusan rakyatnya sendiri dan memenjarakan ribuan demonstran lain yang meminta perubahan dan mengakhiri korupsi yang mengakar.

Kedatangan kapal perang ini juga terjadi hanya beberapa hari setelah terungkapnya konfrontasi antara kapal Australia dan kapal China di Laut China Selatan. Saat itu pilot helikopter Australia sempat dibidik oleh laser.

"Saya kira akan terlalu berlebihan menganalisis jika mengaitkan kapal ini dengan waktu kedatangannya," kata Morrison.

Semenjak berkuasa, Presiden Xi Jinping telah menggelontorkan investasi para armada perang China untuk meningkatkan pengaruh China di sepanjang Samudra Pasifik.

"Angkatan laut China yang mengunjungi Australia biasanya satu kapal perang, bukan sekelompok kapal dengan tipe kapal serang dan memiliki 700 personel," kata Rory Medcalf, kepala dari Departemen

"Sydney bukan perhentian yang lazim dalam perjalanan mereka pulang dari Teluk Aden. Lalu kenapa bisa demikian?"



Berita Terkait