Tiket Pesawat Mahal, Sopir Taksi Bandara Mengeluh

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pesawat di Bandara (Ist)

Uzone.id- Sudah sebulan lebih polemik mengenai tiket pesawat yang masih mahal belum kunjung usai. Meskipun, pemerintah sudah memintah maskapai melakukan revisi harga.

Sayangnya, harga tiket pesawat, khususnya rute domestik belum juga mendapat harga yang sesuai dengan kantong masyarakat. Buktinya, bandara seperti di Soekarno-Hatta masih belum terlalu ramai.

Salah satu yang terkena Imbas lain dari mahalnya tiket pesawat dan menurunnya jumlah penumpang adalah armada taksi.

Baca juga: Lion dan Garuda Biang Kerok Tiket Mahal?


“Sudah sebulan ini, penumpang dari dan ke bandara turun drastis. Efek tiket masih mahal,” ujar Budi, salah satu sopir taksi identik biru tersebut, saat berbincang denganUzone.id.

Budi menambahkan, bila sebelum tiket pesawat yang mahal, dirinya bisa mendapatkan 3 rit selama 6 jam. 1 Rit artinya pulang-pergi ke bandara.

“Sekarang, boro-boro mas. Satu rit saja sudah syukur,” ujarnya.

Bahkan, dulu, tidak butuh lama buat mengangkut penumpang di hari tertentu, seperti Jumat, Sabtu dan Minggu. Namun, saat ini, hal tersebut langka dilakukan.

Baca juga: Alasan Kemenpar Tiket Pesawat Masih Mahal

“Dulu, satu terminal, gak butuh lama bisa ngangkut penumpang. Dan armada taksi selalu habis. Sekarang, separuh armada harus muter-muter ke terminal lain,” kata Budi.

Turunnya penumpang, membuat pendapatan sopir taksi juga terkena penurunan. Beruntung, setoran wajib per hari yang harus dikirimkan ke kantor pusat juga turun.

“Harapan saya sih, semoga tiket pesawat kembali normal. Penumpang jadi bisa ramai lagi. Kan gak cuma sopir taksi yang dapat rejeki, porter, pedagang juga bisa kan?” harapnya.