Tim Robotika Wanita Afghanistan Jadi Pengungsi di Meksiko

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Possessed Photography / Unsplash)

Uzone.id- Sebuah tim robotika wanita asal Afghanistan, bernama Afghan Dreamers menjadi pengungsi di Meksiko.

Saghar (17), yang nama belakangnya tidak ingin disebutkan demi menghindari ancaman Taliban terhadap keluarganya, mengaku prihatin dengan apa yang terjadi pada rumah mereka di Afghanistan.

"Banyak orang pergi, tapi masih ada gadis yang punya mimpi, ada juga yang punya mimpi, dan kami ingin negara-negara di seluruh dunia membantu Afghanistan untuk mendapat perdamaian di sana sehingga gadis-gadis di sana bisa memiliki kesempatan untuk melanjutkan jalan mereka," kata Saghar.

BACA JUGA:Indosat Akui Ada Gangguan pada Twitter

Saghar bersama rekan satu timnya telah berkompetisi dalam pertandingan robotika dan memenangkan penghargaan pada tahun 2017.

Mereka telah menarik perhatian internasional, dan baru-baru ini menerima tantangan untuk membuat ventilator dari suku cadang mobil untuk pasien Covid-19.

Keempat wanita Afghanistan itu tiba pada Selasa (24/8) setelah melakukan perjalanan melalui enam negara untuk mencapai Meksiko.

Mereka melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban mengabilalih kekuasaan awal Agustus 2021.

Mereka mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka bermaksud untuk tetap bekerja dan menyelamatkan warga Afghanistan yang tertinggal.

"Alasan kami pergi adalah karena kami tidak ingin sejarah kami diakhiri oleh Taliban," kata Saghar.

Dia menambahkan, "Kami melanjutkan jalan yang telah kami mulai untuk melanjutkan pencapaian kami dan untuk mewujudkan impian kami melalui kenyataan. Jadi, itulah mengapa kami memutuskan tinggalkan Afghanistan dan pergi ke tempat yang aman."

Saghar mengungkapkan bahwa situasi di kampung halamannya sangat tinggi, berisiko dan bahkan terutama untuk tim robotika.

"Anda tahu, memiliki profil tinggi, status dan pencapaian yang bukan sesuatu mendukung rezim Taliban," katanya.

Saghar kemudian mengatakan bahwa mereka sangat stres sehingga mereka tidak bisa makan dan tidur nyenyak selama berhari-hari.

Bahkan, katanya, mereka menangis berkali-kali dan duduk bersama memikirkan solusi apa yang bisa mereka lakukan.

Menteri Dalam Negeri Meksiko, Olga Sanchez Cordero, mengatakan pada Rabu bahwa Meksiko akan memberikan suaka "kepada warga Afghanistan yang membutuhkannya." (The Washington Post)