Tipe Berkendara Defensif dan Agresif, Kamu Masuk yang Mana?

pada 4 tahun lalu - by

 

Uzone.id- Sony Susmana, Senior Instructor dari SDCI (SafetyDefensive Consultant Indonesia) memberikan sedikit edukasi tentang berkendara secaradefensif, mengingat mayoritas angka kecelakaan di jalan raya disebabkan gaya mengemudi yang agresif.

Menurut Sony,defensive drivingmerupakan perilaku mengemudi yang mengedepankan sisi proaktif, yang artinya berpikir panjang, mencegah sebelum terjadi, dan melakukan antisipasi, sehingga potensi bahaya dapat dicegah dan dapat meminimalisir potensi kecelakaan.

Sama halnya dengansafety driving, secara prinsipdefensive driving, bertujuan meminimalisir resiko bahaya. Namun, perbedaannya adalahsafety drivingmemerlukan skill berkendara yang baik dan benar.

BACA JUGA:Ekonom Pesimistis Soal Pajak Mobil 0 Persen

Lain halnya denganaggressive driving, tipe ini biasanya didominasi olehgreen driveryang pada umumnya adalah pengemudi berusia muda dengan jam terbangnya sedikit, emosinya tidak stabil, dan seringshow off.

Ciri-ciri tipe ini adalah ngebut dengan kecepatan yang tidak konsisten, berjalan zig-zag tanpa memberikan lampu isyarat (sign), akselerasi dan deselerasi kasar.

PerilakuGreen drivertidak patut dicontoh dan pihak berwajib harus jeli dalam menertibkan mereka agar kondisi lalu lintas menjadi baik, karena jika dibiarkan, tipe ini akan menjadi pengemudi yangaggressive.Berdasarkan statistik data kecelakaan di Indonesia, tipe pengemudi ini penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase sebesar 55 persen.

“Untuk dapat mengemudi secaradefensive drivingcukup mudah. Selalu berpikir positif, toleransi, sopan, berbagi, jaga jarak kendaraan, jaga kecepatan, kontrol emosi, atur manajemen waktu perjalanan, utamakan keselamatan orang lain dan tidak seruntulan,” ujar Sony dalam obrolan 'Agressive vs Defensive Driving' di program 'Ngobrol Asik' yang digelar Daihatsu.