Tipe-tipe Pengunjung Ikea Indonesia

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Dibandingkan dengan toko furniture lain, nama Ikea sekarang menjadi primadona. Sebab, barang-barang yang ditawarkan toko asal Swedia ini beda, lucu-lucu dan gak bikin kantong bolong.

Tak sedikit orang Indonesia yang sedang berpergian ke luar negeri, sering mampir ke Ikea dan membawa produk-produk tersebut.

Maka tak heran ketika Ikea membuka cabang pertamanya di Indonesia, kehebohan dan euforia toko ini langsung terasa.

Antreaan panjang mengular saat awal-awal Ikea baru dibuka di daerah Serpong, Tangerang Selatan.

Ya, memang sih antrean di Ikea masih belum putus hingga saat ini. Namun, menurut gua,gasemua yang datang ke sana benar-benar datang untuk membeli.

Seengaknya ini hasil dari pengamatan gua.

Memang Pembeli

 

Namanya juga toko, ya tentu saja ada yang ingin dibeli. Apalagi memang dari awal sudah dibikin daftarnya barang atau produk apa yang dibeli.

Tipe pengunjung yang memang datang untuk membeli ini biasanya batal karena dua hal, produknya sold out atau ya harganya kemahalan.

Pencari Inspirasi



Ikea Indonesia itu memang besar banget. Bahkan menurut gua, ini lebih pas disebut bandara ketimbang toko furniture.

Walaupun besar, Ikea Indonesia ini cuma terdiri dua lantai. Lantai paling atas inilah tempat showroom produk-produk Ikea dipajang.

Nah, biasanya kalau ada ibu-ibu atau bapak-bapak gak bawa keranjang, ga bawa kertas dan pensil dan kerjaanya motret-motret produk dari berbagai sudut.

“Lemari kitchen set-nya bagus nih, Pap… Ya, tapi mahal banget ya,”

“Udah foto-foto aja Mam, nanti kasih fotonya ke mang Ujang buat bikinin. Ini mah gak sampai setengahnya.”

Bisa dipastikan mereka sedang mencari furniture tapi punya keterbatasan dana. Jadilah mereka ke Ikea cari inspirasi.

Gua gak bilang dilarang, loh. Lagian pihak Ikea gak pernah larang penonton pengunjungnya buat foto-foto.

Demi Instagram-mable

Nah, ini nih pengunjung yang gua sebelin. Mereka ini yang datang ke Ikea, masuk ke Showroom dan cuma buat foto-foto terus diunggah ke media sosial.
Ada sih yang memang beli, tapi 80 persen yang mereka lakukan cuma foto doang. Pernah tuh gua lihat, antrean di sudut ruangan, gua kira lagi ada barang diskonan taunya cuma buat gantian foto-foto.Wadezig.

Emang sihshowroom untuk mencari inspirasi di ruangan ini Instagram-bel banget. Jadi wajar aja kalau mereka doyan cekrak-cekrek uplaoad dengan kekuataan hape jadul.

Eniwei,bagian favorit lain dari pemburu foto ini adalah meringkus gambar diantara rak-rak tempat pengambilan barang.

Gayanya biasanya, lagi megang  barang yang dibeli dengan background rak-rak tadi. “Mr Handy Man”

Atau duduk di troli sambil nunduk seolah-olah gak mau difoto.



Makan Siang di Ikea



Entah sejak kapan Ikea membuka restoran di lantai dua. Tapi gara-gara itu, toko ini makin penuh dan cari parkir makin susah.

Ya sihharus diakui, salah satu menu andalah mereka Meatball Swedia ini memang enak banget. Saus BBQ yang asin dicampur dengan manis dari selai dipadu sama kenyalnya bakso daging.

Dan ini yang paling bikin puas, harganya masih terjangkau.

Gak heran, pengunjung yang datang ke Ikea kalaugakbelanja ya cuma makan siang di restoran.

Kenapa sih Ikea gak buka restoran sendiri, gak harus jauh-jauh, dekat-dekat aja. Kayak itu tuh kedai  Sate Padang di Restoran Sederhana.