Tips Memilih Makanan Kemasan yang Aman untuk Anak

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Saat ingin pergi berlibur, Anda mungkin tak sempat menyiapkan makanan untuk anak seperti biasanya. Jika tak beli di luar, memasak makanan kemasan atau frozen food akhirnya menjadi pilihan.

Makanan kemasan, seperti bubur instan, daging olahan, dan sayuran beku, sebenarnya tak masalah untuk dikonsumsi anak. Namun, tetap ada hal yang harus Anda perhatikan, Moms.

Menurut dr. Juwalita Surapsari, Dokter Spesialis Gizi Klinis, hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mengetahui bagaimana cara makanan tersebut diawetkan, karena beda jenis makanan tentu beda pula cara mengawetkannya. Hal itu tentu berpengaruh pada seberapa sering anak Anda boleh mengkonsumsi makanan itu. 

"Contohnya, sayuran beku atau buah beku beda cara mengawetkannya dengan daging beku. Sayuran beku dibekukan tanpa bahan pengawet. Jadi mengkonsumsi sayuran atau buah buku sering-sering tak apa," kata dr. Juwalita di acara media gathering Danone - Nutricia Sarihusada, Rabu (19/12).

Ketahui pula makanan kemasan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan anak sesuai dengan usianya. Jadi, jangan beri si kecil makanan kemasan untuk orang dewasa, karena, kandungan MSG dan bahan pengawetnya biasanya lebih banyak.

Pilih makanan kemasan yang memang aman untuk anak, yaitu dengan kadar nutrisi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, Anda harus lebih jeli membaca dan mengetahui apa saja kandungan nutrisi yang baik bagi anak di tiap bungkus kemasan makanan.

"Makanan kemasan tak apa, asal pilih makanan yang sesuai kebutuhan anak dan usia anak," jelas dr. Juwalita.

Sementara untuk olahan daging beku, seperti sosis dan nugget dibekukan menggunakan tambahan lemak. Sehingga, ada tambahan kalori di dalam olahan dagingnya. Oleh karena itu, Anda harus membatasi konsumsi olahan daging beku untuk anak, Moms. 

Cek pula kondisi kemasan pada makanan tersebut. Pastikan kemasan tertutup rapat, tidak bolong, dan tidak sobek untuk mencegah timbulnya bakteri di dalam makanan. 

Yang terakhir dan tak kalah penting, periksa kapan waktu kedaluwarsa makanannya. Jangan sampai anak mengkonsumsi makanan yang kedaluwarsa, agar rencana liburan Anda dan keluarga idak terganggu karena anak sakit perut atau diare. 

Reporter dan Penulis: Nanda Saputri