Tips Mengganti Oli Mobil Setelah Lama Nganggur di Garasi

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Setelah adanya masa PSBB atau pembatasan sosial berskala besar, masyarakat Indonesia memasuki fase transisi ke era kehidupan baru atau new normal.

Untuk itu perlu dilakukan berbagai persiapan, baik dari kesehatan diri sendiri maupun kondisi kendaraan yang harus tetap prima untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Ketika mobil lama diparkir di rumah saja, maka sebelum kembali digunakan perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu. Utamanya adalah pengecekan kondisi baterai atau aki mobil dan juga kondisi oli mesin.

BACA JUGA: Honda Jazz Pakai Sunroof Resmi Dijual, Harga Rp148 Juta

Tentunya jika mobil lama tidak digunakan akan terjadi pengendapan oli mesin di bagian bak penampang oli atau carter. Terlebih jika selama mobil parkir ini tidak pernah dinyalakan sama sekali. 

“Jika oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang. Jika begitu maka dampaknya akan terasa saat mesin dinyalakan, komponen saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli. Dan jika mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan, sebaiknya mengganti oli mesin terlebih dahulu. Hal tersebut dapat dicegah dengan rutin memanaskan mobil 3 hari sekali, tujuannya untuk menjaga sirkulasi oli di dalam mesin," ujar Boediarto selaku Group Head of After Sales & CS Operation Group MMKSI.

Mobil yang terlalu lama dalam kondisi diam dan tak dinyalakan, dapat berpotensi membuat oli mengendap dan menjadi sludge (lumpur oli). Sehingga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara melihat dari dipstick oli, untuk memastikan apakah jumlah dan juga kekentalan oli masih dalam kondisi normal atau tidak.

Volume oli mesin pada kondisi aman jika berada antara level maksimum dan minimum. Konsumen dapat melakukan pengecekan level oli mesin di tempat yang rata, agar hasil pengecekan akurat. Karena kemiringan tertentu dapat juga memengaruhi level oli mesin.

Jika posisi ketinggian volume oli mesin berada di bawah titik minimum, maka disarankan untuk dilakukan penambahan. Namun penambahan tersebut tidak bisa sembarang dilakukan, konsumen disarankan melakukan penambahan dengan oli yang sama.

Hal yang perlu diketahui juga, bahwa volume oli mesin harus dalam takaran yang pas, tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebihan. Dikarenakan jika volume oli terlalu penuh dan mobil digunakan, maka tekanan di dalam crankcase (area di kolong piston sampai oil pan) jadi terlalu besar yang dapat mengakibatkan seal oli menjadi bocor.

Selain itu jika ternyata oli mesin sudah membentuk sludge (lumpur) atau bahkan sudah seperti gel, maka tidak ada pilihan lain selain dilakukan penggantian dengan oli baru. Kemudian jika kondisi oli mesin sudah mengental maka sebaiknya perlu dilakukan engine flush dengan cairan engine flush chemical. 

Perlu diketahui jika kondisi tersebut terjadi, maka konsumen sebaiknya tidak menjalankan atau menyalakan mesin mobil. Konsumen disarankan segera memanggil bengkel resmi untuk datang ke rumah dan melakukan penggantian oli. Konsumen bisa memanfaatkan layanan Home Service Mitsubishi untuk memudahkan dalam melakukan perawatan berkala tanpa harus keluar rumah.

Meski kondisi oli kendaraan masih normal, namun jika mobil terus parkir dalam waktu yang lama perlu juga dilakukan penggantian oli mesin. Mengingat penggantian pelumas mesin ini tidak hanya berdasarkan jarak pemakaian tetapi juga waktu penggunaan yakni maksimal 6 bulan sekali harus diganti. 

VIDEO Honda CBR250RR SP Quick Shifter First Ride di Sirkuit